Malam Doa di Sultan Agung Untuk Korban KM Sinar Bangun Lusi Sitanggang
- Kamis, 5 Jul 2018 - 13:32 WIB
- dibaca 200 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Pilu dan tangis turut dirasakan masyarakat Pematangsiantar atas tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, khususnya bagi Yayasan Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar.
Sebab, salah seorang mahasiswi dari sekolah tersebut, Lusi Nurbayati boru Sitanggang, adalah salah satu korban yang hilang pada tragedi yang terjadi pada Senin (18/6/2018) lalu.
Dan, pasca dihetikannya pencarian korban yang hilang, secara spontan seluruh pelajar dan mahasiswa YP Sultan Agung berkumpul untuk mendoakan Lusi pada Rabu (4/7/2018) malam. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi menggelar acara bertajuk “Malam Doa dan Donasi”. Dan, sumbangan yang terkumpul akan diberikan kepada keluarga Lusi.
“Kakak (Lusi) ini sangat baik, ramah dan pendiam,” ujar Sanjesi Hutasoit, teman dekat Lusi, yang ditemui pada acara tersebut.
Kata Sanjesi, dia sudah merasakan pertanda sebelum peristiwa maut itu terjadi. “Lusi tiba-tiba menjadi periang dan lebih mendekatkan diri kepada teman-teman kuliahnya,” ujarnya.
Hingga saat ini, Sanjesi pun tidak menyangka Lusi sudah tiada. “Aku sendiri belum yakin dengan kejadian yang menimpa Kak Lusi. Aku belum percaya kehilangan dia. Tapi, Tuhan lebih sayang kepada Kak Lusi dan Tuhan berkehendak lain,” ujarnya.
Sanjesi berharap, keluarga Lusi dapat tabah dan sabar akan cobaan yang sedang diberikan Yang Maha Kuasa.
Sementara, Berman Sinaga, abang ipar Lusi, yang turut di acara tersebut menyampaikan, dirinya mewakili keluarga meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah Lusi lakukan semasa hidup.
“Kami sangat terharu. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kegiatan sosial untuk adik kami. Kami tidak dapat membalasnya, kami hanya bisa berdoa dan meminta kepada Tuhan, semoga Perguruan Sultan Agung ini semakin jaya,” katanya.