Menuntut Maaf Polisi Atas Pemukulan Mahasiswa di Medan

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Aliansi Mahasiswa Siantar dan Simalungun berunjuk rasa menuntut agar kepolisian menyampaikan permintaan maaf atas tindakan represif terhadap rekan mereka sesama mahasiswa, Kamis (27/9/2018).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Tindakan represif polisi yang sampai mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka saat menggelar aksi di Medan pekan lalu, berbuntut panjang. Aliansi Mahasiswa Siantar dan Simalungun menggelar aksi solidaritas menuntut polisi agar meminta maaf. Unjuk rasa tersebut berlangsung pada Kamis (27/9/2018), di Mapolres Siantar dan Kantor DPRD Siantar.

Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa menuntut supaya pihak kepolisian meminta maaf atas tindakan represif tersebut dan meminta pihak kepolisian supaya mengusut tuntas pelaku tindakan represif terhadap mahasiswa, serta mendesak kepolisian agar menjalankan tugasnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dan mengeluarkan peraturan guna mencegah terjadinya tindakan represif oleh aparat.

Dalam aksi di Mapolres Siantar, mahasiwa disambut oleh Wakapolres Siantar Kompol Joni Sitorus.

“Apa yang menjadi tuntutan kalian akan kita sampaikan ke pimpinan. Tapi, sekarang ini Kapolres sedang tidak berada di kantor,” ujarnya.

Tapi, mahasiswa tetap ngotot agar bisa beraudiensi langsung dengan Kapolres.

“Kami meminta agar kapolres yang menemui kami,” ucap salah satu mahasiswa.

(Baca: Tentang Togel dan Sikap Kapolres Siantar Terhadap Para Bandar Besar)

Atas permintaan itu, Joni pun menyanggupinya. Joni mengatakan, pertemuan dengan Kapolres Siantar akan digelar pada Senin (1/10/2018) mendatang.

“Senin depan, kita tunggu,” katanya.

Beranjak dari Mapolres Siantar, mahasiwa kemudian menuju Kantor DPRD. Di sana, mahasiswa disambut dua anggota DPRD, Henry Dunand Sinaga dan Rini Silalahi. Seruan yang sama juga disampaikan mahasiwa di kantor DPRD.

(Baca: Bentrok Dua Kubu Pro dan Kontra Jokowi di Medan, Sedikitnya 13 Orang Terluka)

(Baca: Kalau Kapolres Siantar Komit Berantas Togel, Tangkap Bandarnya!)

Menanggapi hal itu, Rini Silalahi menuturkan bahwa dirinya mendukung apa yang dilakukan mahasiswa.

“Kami minta kepada kepolisian agar tidak bersikap arogan. Bila ada yang salah, tindak tegas! Kami tegaskan agar pihak kepolisian memberikan efek jera. Kapolri dan Kapolda harus menindak pelaku tindakan represif terhadap mahasiswa,” tegasnya.

(Baca: Massa Pro dan Kontra Jokowi Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Terluka)

(Baca: USI Era Kepemimpinan Marihot, Ini Pendapat Kepala Puskom Liharman)

Hal serupa disampaikan Henry Dunand. Henry menegaskan, pihaknya tidak setuju kalau ada mahasiswa mendapatkan tindakan anarkis dari pihak manapun.

“Pimpinan DPRD akan menyampaikan permasalahan ini kepada pihak kepolisian untuk membahas permasalahan yang diaspirasikan mahasiswa,” ujarnya.

(Baca: Jokowi: 2019, Ajang Demokrasi, Adu Gagasan Bukan Permusuhan)

(Baca: Bentrok Dengan Polisi, Pedagang Pasar Horas Segera Tempuh Jalur Hukum)

Dengan dukungan itu, mahasiswa pun meminta agar DPRD hadir dalam audiensi yang dilaksanakan di Mapolres Siantar, Senin depan.

“Kita akan sampaikan permohonan ke Polres Siantar agar DPRD bisa mengikuti audiensi yang akan kita lakukan di Polres Siantar. Kita tunggu kedatangan DPRD,” timpal para mahasiswa.

Share this: