Kronologi Lengkap Pembunuhan di Jalan Vihara, Cekcok Berujung Penikaman

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Police Line sudah terpasang di lokasi kejadian pembunuhan terhadap korban Dedi Wahyono, di Jalan Vihara, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, pasca Polres Siantar melakukan olah tempat kejadian perkara, Rabu (14/11/2018).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Dedi Wahyono, seorang tukang rujak keliling tewas usai ditikam temannya Abdul Gafur, Rabu (14/11//2018), sekira pukul 10.00 WIB. Pria berusia 37 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat mendapatkan perawatan medis.

Amatan BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com), pasca insiden itu, Polres Siantar terlihat melakukan olah tempat kejadian perkara di Jalan Vihara, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan. Police line sudah dipasang di sekeliling tempat kejadian. Warga sekitar juga terlihat berkumpul di sana.

Henri Hutapea, salah seorang saksi mata bercerita, sebelum peristiwa itu, dari kediamannya di Jalan Pematang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, Dedi datang ke lokasi kejadian dengan mengendarai sepedamotor Honda Revo. Tujuannya untuk menemui temannya.

“Pas dia datang, si Abdul lagi makan di depan rumahnya,” kata Henri.

Sejurus kemudian, Dedi dan Abdul tiba-tiba cekcok.

“Ributlah. Ada bahasa-bahasa kasar lah. Nggak tahu pastinya gara-gara apa. Piring makan si Abdul itu pun dilempar ke si Dedi,” beber Henri.

Melihat itu, Henri pun berupaya melerai keduanya.

“Pas kulerai, si Abdul ini masuk ke rumahnya,” ungkap Henri.

Sejurus kemudian, Abdul kembali keluar dari rumahnya dan langsung menghujamkan pisau ke dada Dedi.

“Tiba-tiba dia megang pisau, langsung ditikam,” beber Henri.

Setelah itu, Abdul pun melarikan diri. Henri mengaku tidak mengetahui pasti apa motif di balik pertengkaran itu. Selama ini, Dedi dan Abdul diketahui berteman dan tidak pernah ribut.

“Nggak tahu ada dendam atau tidak, tapi memang nggak pernah ribut,” ucap Henri.

(Baca: Sadis! Tukang Rujak Tewas Ditikam di Jalan Vihara)

(Baca: Pertengkaran 2 Pria Yang Berujung Penikaman di Loket Paradep Taksi)

Sebelum meninggal, Dedi sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Djasamen Saragih. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

“Aku nggak lihat kejadiannya. Dia (Dedi) datang ke rumahku minta tolong. Sudah luka dadanya kena tikam,” kata Suriadi, salah seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.

Setelah kejadian, lanjut Suriadi, warga sempat mengejar Abdul, namun tidak berhasil.

“Sempat dikejar, tapi nggak dapat,” katanya.

(Baca: Pulang dari Bank Mandiri, Kaca Mobil Dipecahkan, Uang Rp20 Juta Raib)

(Baca: Uang Setoran Ke Gereja HKBP Rp12,5 Juta Juga Ikut Digasak Perampok)

Sepengetahuan Suriadi, Abdul dan Dedi saling kenal dan berteman.

“Nggak tahu lah gara-gara apa. Saling kenalnya orang ini, bertemannya. Si Abdul ini memang baru tiga minggu pulang dari Jakarta,” tambahnya.

Kini, jenazah Dedi berada di Instalasi Jenazah dr RSUD Djasamen Saragih. Kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan polisi. Sementara Abdul masih dalam pengejaran petugas.

Share this: