Wartawan Dikeroyok, Mobil Branding OKP Diamankan, Siapa Dalangnya?

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Dua unit mobil turut diamankan bersamaan saat ketiga tersangka kasus pengeroyokan terhadap oknum wartawan salahsatu media online. Kedua mobil itu masing-masing merk Daihatsu Taft yang dibalut branding salahsatu OKP dan mobil pick up Daihatsu Gran Max BK 9321 TP, kini diamankan sebagai barang bukti di Mapolres Siantar, Kamis (17/1/2019).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kasus pengeroyokan yang dialami Try Aditya, oknum wartawan salahsatu media online sampai kini masih menjadi perhatian sejumlah kalangan di Kota Pematangsiantar. Siapa dalang dan apa motif di balik pengeroyokan itu dan apa kaitan dengan diamankannya 2 unit mobil sebagai barang bukti, dimana satu diantaranya mobil Taft dibalut branding OKP (organisasi kepemudaan) ternama di Siantar, hingga kini publik masih bertanya-tanya.

Lalu, apa komentar Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Demak Ompusunggu, ketika dikonfirmasi terkait hal ini? Ternyata, Demak enggan menanggapinya. Ia kemudian menyarankan agar menanyakan langsung ke Kasubbag Humas Polres Siantar.

“Sudah bolak-balik saya bilang, kalau konfirmasi itu ke humas! Jangan ke aku, salah nanti. Polres Siantar, itu corongnya satu. Humas,” ujarnya saat dihubungi wartawan BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com), Kamis (17/1/2019) sore.

Saat ditanya lebih lanjut tentang siapa pemilik dua kendaraan bermotor tersebut dan apa hubungannya dengan kasus pengeroyokan wartawan, Demak berdalih. Ia menuturkan jika pihaknya saat ini tengah melakukan pengembangan, dan menurutnya saat melakukan pengembangan tak perlu dipublikasi.

BacaTiga Pengeroyok Wartawan Diringkus, Barang Bukti Ada Mobil Branding OKP

Demak mengatakan, masih banyak yang belum tertangkap dalam kasus pengeroyokan wartawan itu. Sehingga, dia merasa khawatir apabila terus menerus memberikan keterangan di media bisa berakibat para pelaku semakin sulit diringkus. Sebab apabila terus diberitakan, perwira dengan tiga balok emas di pundaknya ini mengatakan, akibatnya para pelaku akan merasa ketakutan.

“Kalau terus bicara di koran, bisa lari lah pelaku yang lain. Masih banyak yang belum tertangkap. Aduh mati lah kita ini. Ini masih pengembangan. Sabar lah dulu,” katanya.

Share this: