Apa Resiko Bersentuhan dengan Korban Gigitan Anjing? Simak Penjelasan dr Dorlyn!

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
dr Dorlyn Sirait, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Siantar.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Gejala rabies akibat gigitan anjing masih menjadi momok yang menakutkan di tengah masyarakat Kota Pematangsiantar. Sebab, hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkannya di dunia. Proses penyembuhan dilakukan hanya melalui vaksin maupun isolasi. Masa inkubasi rabies pun hingga dua tahun.

Lalu, bagaimana dengan orang yang bersentuhan dengan korban meninggal akibat gigitan anjing? Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Siantar dr Dorlyn Sirait menjelaskan, proses penularan rabies hanya melalui air liur, cakaran, dan gigitan.

“Kalau sentuhan biasa, tidak masalah,” kata Dorlyn kepada BENTENG SIANTAR, Kamis (9/5/2019).

Dorlyn melanjutkan, orang yang terkena air liur, cakaran, maupun gigitan korban gigitan anjing juga harus divaksin.

Namun, tambah Dorlyn, sepanjang orang yang bersentuhan dengan korban gigitan anjing belum menunjukkan gejala klinis, seperti air liur keluar berlebihan keluar, takut air, dan takut cahaya, penularan belum terjadi.

BacaMeninggal Setelah Terkena Gigitan Anjing, dr Ronald: Belum Ada Obat di Dunia!

BacaMUI Sebut Vaksin Rubela Positif Mengandung Babi dan Organ Manusia

Di sisi lain, Dorlyn menerangkan, langkah pertama yang harus dilakukan ketika digigit anjing adalah mencuci luka menggunakan deterjen dengan air mengalir.

“Kita harap, virus yang bersifat asam bisa terbuang dengan deterjen yang bersifat basah. Setelah dicuci, dikasih anti septik,” jelasnya.

Dorlyn melanjutkan, tanda-tanda adanya gejala rabies, seperti gatal-gatal dan kesemutan, di bagian tubuh yang digigit anjing.

“Dampak lainnya, demam dan meronta-ronta,” ucapnya.

Share this: