Ada Warga Ngeluh Gatal-gatal, PDAM Tirtauli Cek Kualitas Air Pelanggan

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Petugas Bagian Produksi PDAM Tirtauli saat mengambil sampel air di rumah warga, Rabu (13/11/2019).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Petugas Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli Kota Pematangsiantar melakukan pemeriksaan kualitas air ke rumah-rumah pelanggan, Rabu (13/11/2019). Pemeriksaan dilakukan setelah adanya informasi masyarakat yang terserang gatal-gatal sesudah menggunakan air PDAM.

Lokasi-lokasi yang didatangi petugas, di antaranya Jalan Raya, Jalan Mesjid, Jalan Sipirok, dan Jalan Bangau, yang berada di Kecamatan Siantar Barat. Di lokasi itu, petugas mengambil sampel air dari rumah-rumah warga, lalu melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui sisa klor di rumah-rumah sampling berada pada range antara 0,1 hingga 0,3 ml/L.

“Kualitas air yang didapatkan dari hasil pemeriksaan ini sudah sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan,” kata Kabag Humas PDAM Tirtauli Rosliana Sitanggang, Rabu siang.

Indikator ini, sambung Rosliana, menegaskan bahwa air yang masuk ke pelanggan sudah aman karena air sudah mengandung disinfektan. Artinya, air itu bebas kuman.

BacaRosliana: Belum Ada Kenaikan Tarif Air PDAM Tirtauli Siantar

Lebih gamblang diurai Rosliana, adapun rumah pelanggan yang menjadi sampling itu, yakni rumah dengan nomor register 001131 atas nama Supratman, warga Jalan Raya, dengan hasil pemeriksaan menunjukkan sisa klor 0,1 ml/L. Lalu rumah pelanggan nomor register 001397 atas nama Aman Nasution, warga Jalan Masjid, dengan hasil uji sisa klor sebesar 0,1 ml/L.

Ada juga pelanggan atas nama Zuriah, warga Jalan Bangau, yang hasil uji airnya menunjukkan sisa klor 0,3 ml/L.

“Semua sisa klor-nya berada pada range antara 0,1 ml/L sampai 0,3 ml/L. Artinya air yang kita distribusikan layak dikonsumsi,” jelas Rosliana.

BacaPDAM Tirtauli Diminta Ganti Pipa Tua, Bukan Memperbaiki

Terkait adanya masyarakat yang mengalami gatal-gatal, kata Rosliana, seandainya itu benar ada, tidak dapat disimpulkan bahwa itu bersumber dari air PDAM. Sebab, harus ada penelitian ke masyarakat tersebut oleh tim medis atau tim ahli.

“Dan dalam hal ini, itu bukan kapasitas PDAM,” pungkasnya.

Share this: