Sekolah Diliburkan, Satpol PP Siantar Razia Anak-Anak yang Keluyuran

Share this:
BMG-FERRY SIHOMBING
Personel Satpol PP Siantar mendapati anak-anak bermain di warnet saat sekolah diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona, Kamis (19/3/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Pendidikan sudah mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi penyebaran corona COVID-19. Pelajar, mulai dari PAUD hingga SMP, diliburkan. Sementara, SMA tetap bersekolah.

BACA: Siaga Corona, Delapan Orang di Simalungun dalam Pemantauan, Baru dari Luar Negeri

Plt Kadis Pendidikan Rosmayana Marpaung mengatakan, libur sekolah sejak 18 hingga 28 Maret 2020. Hal itu diputuskan melalui rapat bersama kepala sekolah, beberapa waktu lalu.

Meski sekolah diliburkan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Siantar menggelar razia. Razia yang digelar pada Kamis (19/3/2020) itu bertujuan agar pelajar tidak keluyuran meskipun tidak sekolah.

“Kami melakukan razia dan patroli di sejumlah tempat, terutama warnet,” kata Kasatpo PP Robert Samosir.

Robert mengimbau, agar pelajar tetap belajar di rumah. Sebab, sekolah diliburkan bukan berarti tidak belajar. Robert mengungkapkan, dalam razia itu, pihaknya mendapati sejumlah anak-anak sedang bermain di warnet.

Mendapati itu, Satpol PP pun langsung menyuruh anak-anak tersebut pulang ke rumahnya masing-masing. “Kita juga mengimbau kepada pengusaha, baik wanet atau billiar, agar tidak mengizinkan anak-anak sekolah bermain atau memasuki areal warnet,”

BACA: Anggota DPRD Siantar Protes karena Masuk Daftar ODP COVID-19, dr Erika Menangis

Sementara itu, Rosmayana Marpaung menganjurkan agar guru tetap memberikan pelajaran kepada anak didiknya melalui aplikasi WhatsApp atau aplikasi lainnya.

“Guru juga harus memberikan bekal (bahan belajar) kepada siswa untuk persiapan libur. Lalu, selama libur, guru juga mengawasi siswanya melalui aplikasi,” terangnya.

BACA: DPRD Kritik Fasilitas Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD Siantar, Walikota Tidak Peka

Selain itu, Rosmayana meminta agar setiap orangtua atau wali murid untuk tetap mengawasi anak-anaknya saat berada di rumah. Orangtua diminta membimbing anak untuk belajar di rumah dan tidak beraktivitas di luar rumah serta kontak langsung dengan banyak orang.

Share this: