Ketika Terkena Bius Tuak, Sindir Menyindir Berakhir Penganiayaan Hingga Tewas

Share this:
BMG
Tersangka Lambok Marpaung (kanan) dan jenazah korban Jansen Nainggolan alias Ompung Putra. 

TANAH JAWA, BENTENGSIANTAR.com– Kasus penganiayaan hingga berujung hilangnya nyawa terjadi di warung kopi (warkop) milik Imam Panjaitan (29), di Huta III Demak Rambe, Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, Minggu (3/3/2019), dini hari sekira pukul 00.30 WIB. Insiden maut ini berawal dari sindir menyindir antara korban Jansen Nainggolan alias Ompung Putra (60) dengan pelaku Lambok Marpaung (24) saat keduanya dalam pengaruh bius tuak.

Informasi dihimpun, Ompung Putra dengan Lambok Marpaung sudah sama-sama minum di warkop milik Imam sejak Sabtu malam. Tapi saat malam semakin larut, tuak di warung Imam pun habis.

Lalu, Ompung Putra meminta Lambok agar pergi mencari tuak ke tempat lain. Tapi, Lambok menolak pergi dengan alasan tuak sudah habis karena malam sudah larut. Tapi, Ompung Putra tetap ngotot. Lalu, antara keduanya saling sindir.

Bahkan sampai melontarkan makian. Dan, Lambok tersulut emosi dan terjadilah kontak fisik.

Ompung Putra yang sudah berusia uzur dianiaya hingga tak berdaya. Setelah itu, Lambok melarikan diri. Melihat oppung yang belakangan diketahui merupakan warga Huta Ujung Majawa, Nagori Muara Mulia, Kecamatan Tanah Jawa, itu sudah tergeletak, warga segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanah Jawa.

Lalu, sekira pukul 4.30 WIB, petugas Polsek Tanah Jawa datang dan melihat korban sudah tidak bernyawa di tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya, korban yang sehari-hari bekerja menjaga kebun kelapa sawit milik warga Tanah Jawa itu dievakuasi ke Ruang Instalasi Jenazah milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, untuk keperluan visum.

Kemudian pada pagi harinya sekira pukul 06.00 WIB, pelaku yang diketahui beralamat di Huta Demak Bayu, Nagori Muara Mulia, Kecamatan Tanah Jawa, itu berhasil diringkus dari Loket Bus PMH seputaran eks Terminal Sukadame, Jalan Persatuan, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar.

BacaDuel Hebat di Lapo Tuak, Awalnya Diskusi, Tiba-tiba Gaduh dan Tewas

Salahseorang kerabat korban bermarga Lumban Raja ditemui di ruangan Instalasi Jenazah mengaku tidak mengetahui persis kronologi kejadian yang mengakibatkan tewasnya korban. Ia mengaku baru tahu kejadian setelah mendapat kabar dari kerabatnya yang lain.

“Saya tinggal di Sondiraya (Kecamatan Raya, red). Jadi, saya tidak tahu apa pemicu korban dianiaya,” katanya singkat.

BacaPerkelahian Berujung Maut, Pelajar SMA Tewas di Malam Pesta Rondang Bintang

Sementar itu, Kapolsek Tanah Jawa Kompol Hasudungan Panggabean menjelaskan bahwa penganiayaan hingga menewaskan korban diduga kuat akibat sindir-sindiran di warkop. Namun, penyidik masih melakukan penyidikan untuk mengungkap motif sebenarnya.

“Pelaku sudah diamankan dari loket bus PMH, karena mau melarikan diri ke Pekanbaru,” tandas kapolsek.

Share this: