Warga Perdagangan Kecewa, Pengusaha Perabot Rampas Hak Pejalan Kaki

Share this:
AMRY PASARIBU-BMG
Barang dagangan para pemilik pengusaha perabot tampak dipajang di atas trotoar dan bahu jalan utama kota Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun. Foto ini diabadikan Jumat (29/3/2019).

PERDAGANGAN, BENTENGSIANTAR.com– Masyarakat Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun, mengeluhkan sikap para pengusaha perabot dan barang elektronik yang memajang barang dagangan di trotoar dan bahu jalan. Akibat sikap para pengusaha ini, trotoar berubah fungsi dan para pejalan kaki harus melintas dari bahu jalan.

Pemandangan itu tampak di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Jumat (29/3/2019). Pemandangan lainnya, para pekerja toko juga terlihat sengaja membuang sampah sembarangan ke jalan dan saluran drainase.

Salah seorang pengguna jalan Heri Manik mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah setempat. Akibat semrawutnya penataan, inti Kota Perdagangan terlihat kumuh, tak ditata dengan baik.

“Berbagai jenis tumpukan barang dagangan, seperti perabot rumah tangga, springbed, lemari, kursi, bahkan sepedamotor dipajang pengusaha di atas badan trotoar jalan,” kata pria berusia 42 tahun itu kepada BENTENG SIANTAR.

Senada disampaikan Rudi, pengguna jalan lainnya. Menurut Rudi, akibat tumpukan barang dagangan itu, arus lalu lintas dua arah menjadi terganggu, kendaraan parkir sembarangan, dan sampah berserakan.

“Aroma busuk tercium. Saluran air di sepanjang jalan tersumbat,” jelasnya.

BacaPanen Sawit, Karyawan PTPN 4 Kebun Dosin Tidak Pakai Alat Pelindung Diri

Menanggapi hal itu Kepala Lingkungan (kepling) setempat Agus Salim Siregar menjelaskan, pihaknya sudah berulangkali melayangkan surat imbauan kepada seluruh pengusaha agar tidak meletakkan barang dangangannya di trotoar dan ruas jalan.

“Surat itu juga ditandatangani pihak kelurahan dan kecamatan. Tapi sepertinya pengusaha tidak peduli, tidak taat, dan tidak mengindahkan peraturan. Para pengusaha merasa tidak bersalah, bahkan meremehkan imbauan itu,” keluh Agus.

Share this: