Rusuh di Wamena, 39 Perantau Asal Simalungun Pulang Kampung

Share this:
BMG-FERRY SIHOMBING
Bupati Simalungun JR Saragih menyambut para perantau yang datang dari Wamena, di Rumah Makan Madukoro, Jalan Medan, Siantar Martoba, Senin (21/10/2019) malam.

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com – Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua Barat, beberapa waktu lalu menyisakan begitu banyak kepedihan, terkhusus bagi perantau asal Kabupaten Simalungun yang sudah lama menetap di sana.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban pasca kerusuhan, warga Simalungun pun kembali ke kampung halamannya. Sebelum pulang, mereka ditempatkan di posko pengungsian saat kerusuhan terjadi.

BACA: 1.000 Lilin dan Doa Mahasiswa UHN Untuk Indonesia Satu dan Damai

Ada 39 warga Simalungun yang kembali. Kedatangan mereka disambut Bupati Simalungun JR Saragih di Rumah Makan Madukoro, Jalan Medan, Siantar Martoba, Senin (21/10/2019) malam.

Mereka yang pulang itu berasal dari Kecamatan Tanah Jawa sebanyak 7 orang, Kecamatan Jorlang Hataran 4 orang, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi 6 orang, Kecamatan Silimakuta 5 orang, Kecamatan Purba 7 orang, Kecamatan Pematang Bandar 5 orang, Kecamatan Bandar 4 orang dan Kecamatan Siantar 1 orang.

Sedangkan rincian berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 21 orang serta terdiri dari 24 orang dewasa dan 15 orang anak-anak.

Dalam kesempatan itu, JR Saragih bertanya kepada mereka tentang apakah masih mau kembali ke Wamena. Menjawab itu, para perantau tersebut mengatakan bahwa mereka akan kembali setelah situasi dan kondisi di Wamena kondusif.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Simalungun Fritz Damanik membenarkan kepulangan para perantau itu. Kata Fritz, BPBD bertugas menangani pemulangan para perantau. Sementara, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan bertanggungjawab perihal pendidikan anak para perantau tersebut.

BACA: Masyarakat Sihaporas Mohon Perlindungan ke Konferensi Waligereja Indonesia

“Bupati sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk mendata anak yang berstatus pelajar supaya bisa segera bersekolah,” jelasnya, Selasa (22/10/2019).

Fritz menambahkan, pihaknya juga masih memproses bagaimana keberlangsungan hidup para perantau ke depan setelah kembali ke Simalungun.

Share this: