Virus Kolera Menyebar ke Simalungun, Seekor Babi Mati

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Kepala Dinas Kesehatan Edwin Simanjuntak bersama jajaran Pemkab Simalungun dan pihak kepolisian memeriksa ternak babi milik masyarakat di Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Kamis (28/11/2019).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Seekor babi ditemukan mati di saluran irigasi Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Simalungun, Kamis (28/11/2019). Kuat dugaaan, babi tersebut terjangkit virus kolera.

Atas temuan itu, Jumat (28/11/2019), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun melalui Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Camat Siantar, dan Polsek Bangun, turun ke lokasi guna meninjau kandang dan memeriksa satu per satu ternak babi milik masyarakat.

Ditemui di lokasi, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, ditemukan 5 babi yang tertular virus kolera.

Meski begitu, Edwin meminta masyarakat untuk tidak panik dan khawatir. Sebab, virus kolera tidak menular kepada manusia, melainkan dari babi ke babi.

“Kolera tidak menginfeksi manusia dan tidak berbahaya jika dagingnya dikonsumsi. Tapi, harus dimasak betul-betul di atas 100 derajat celcius,” jelasnya.

BacaTeror Bangkai Babi di Sumut, Telah Teridentifikasi 61 Pemilik Peternakan

Pada kesempatan itu, Camat Siantar Daniel Silalahi mengimbau masyarakat agar tidak membuang babi yang mati di sembarangan tempat.

“Kalau ada babi yang mati, kubur saja!” pintanya.

BacaBangkai Babi Mengapung di Singkil, Harga Ikan Anjlok

Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan Simalungun Posman Tobing menerangkan, penyakit babi itu ditandai dengan demam tinggi, selera makan kurang, kejang-kejang, serta pendarahan pada permukaan kulit dan organ bagian dalam.

“Jika babi mati, kubur dan bersihkan kandang dengan menyemprot desinfektan,” terangnya.

Dengan begitu, kata Posma, virus tidak menular ke hewan peliharaan lainnya. “Selain itu, siram kandang dengan air panas,” imbuhnya.

Share this: