SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Program pendidikan unggul di era Industri 4.0 yang diusung pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS)-Zonny Waldi (ZW) akan dikolaborasikan dengan filosofi atau motto Kabupaten Simalungun ‘Habonaron Do Bona’.
Radiapoh yang akrab disapa RHS ini berpendapat, motto atau falsafah ‘Habonaron Do Bona’ merupakan filosofi hidup yang hendaknya ditanamkan kepada anak didik di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Simalungun.
RHS menuturkan, hal itu sangat penting karena pendidikan unggul dari sisi prestasi hendaknya disertai dengan budi pekerti yang baik bagi anak didik sebagai generasi muda.
“Dengan budi pekerti yang baik, maka anak didik, tenaga pendidik dan seluruh stakeholder pendidikan akan memiliki akhlak mulia. Dengan begitu, Simalungun maju, khusunya di bidang pendidikan,” kata RHS.
RHS mengungkapkan, filosofi ‘Habonaron Do Bona’ artinya Kebenaran Adalah Dasar atau Pangkal dari Segalanya dan memiliki nilai-nilai luhur yang patut diwarisi dalam menjalankan seluruh sektor pemerintahan.
Khusus di bidang pendidikan, filosofi ‘Habonaron Do Bona’ bisa dijadikan sebagai salah satu materi pendidikan atau kurikulum pendidikan budi pekerti.
Dalam proses pelaksanaannya, tenaga pendidik memberikan pemahaman nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, sopan santun, gotong royong dan saling menghargai satu sama lain.
“Kita meyakini, bila anak didik diberikan pendidikan itu, maka generasi yang nantinya jadi generasi penerus akan memiliki budi pekerti yang baik,” jelas RHS.
Baca: Solusi Radiapoh Sinaga Agar Guru Terhindar dari Pungli di Simalungun
RHS mengatakan, selain kemampuan inteligensi, dia dan ZW juga akan fokus memperhatikan sikap dan akhlak anak didik.
Pria alumni SMTP Raya ini menuturkan, bila generasi berakhlak mulia sudah banyak ditemukan, tentunya tidak akan sulit untuk mengembangkan maupun memajukan Kabupaten Simalungun.
“Diperlukan perhatian serius sejak dini dari pemerintah tentang kualitas budi pekerti. Dalam hal ini, diawali dari pelajar sebagai generasi muda,” ujarnya.
Baca: Radiapoh Hasiholan Sinaga, Anak Petani Lulusan SMK Favorit di Simalungun
RHS menambahkan, dengan menerapkan filosofi atau falsafah ‘Habonaron Do Bona’ sebagai bagian dari mata pelajaran budi pekerti, maka pemerintah juga telah melestarikan nilai budaya dan menghargai kearifan lokal.