Bukan Sekadar Mendukung RHS, Ini Makna Hiou Pamotting dalam Budaya Simalungun

Share this:
BMG
Calon Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dan istri Ratnawati boru Sidabutar menerima hiou pamotting, dayok nabinatur dan nitak dari Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB) Kota Pematang Siantar, Sabtu (26/9/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Rasa suka cita tergambar di Acara Pemberangkatan Calon Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga oleh Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB) Kota Siantar, Sabtu (26/9/2020).

Dengan semangat, pengurus dan penasehat PPTSB menyambut kehadiran rombongan pria yang akrab disapa RHS ini, di Jalan Rakutta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba.

Usai ibadah, RHS disematkan hiou pamotting, dayok nabinatur dan nitak yang dipandu Penasehat PPTSB yang juga mantan Sekjen Partuha Maujana Simalungun (PMS) Karmidin Sinaga. Penyematan hiou pamotting ini sebagai suntikan semangat buat RHS.

Karmidin menjelaskan, seluruh kegiatan pemberangkatan memiliki makna filosofis untuk RHS. Mulai dari hiou pamotting, dayok nabinatur, dan nitak.

“Ya, pertama pakaian adat Simalungun hiou pamotting yang diikatkan di pinggang. Maknanya, menguatkan pinggang supaya kokoh dalam berjuang dan melangkah dengan tekun,” terang Karmidin.

Kemudian, istri RHS Ratnawati boru Sidabutar diberikan hiou Tapak Satur. Itu supaya Ratnawati tetap bersatu padu dalam mendukung rencana suami yang ingin mensejahterakan warga Simalungun.

BacaRHS: ‘Habonaron Do Bona’ Hendaknya Jadi Materi Pendidikan di Sekolah

Selanjutnya, pasangan itu juga diberikan hiou Surisuri yang bermakna tanggung jawab seorang ibu kepada keluarga dan suami dalam mencapai cita-cita.

Makanan tradisi budaya Simalungun yang disebut dayok nabinatur juga disuguhkan. Dayok nabinatur itu memiliki makna agar RHS dan istri dalam perjuangan tetap teratur, lurus, dan tulus.

Share this: