Benteng Siantar

Dukungan Para Pelaku Pariwisata Parapat Untuk New Normal di Simalungun

Bupati Simalungun JR Saragih didampingi Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres AKBP Agus Waluyo dan para pimpinan yang tergabung dalam Forkopimda saat mengitari jalan wisata Parapat, beberapa waktu lalu.

PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Dukungan para pelaku pariwisata Parapat mengalir untuk penerapan new normal di Kabupaten Simalungun. Para pelaku pariwisata menyampaikan apresiasi tinggi, kepada para pimpinan yang tergabung dalam Forkopimda Kabupaten Simalungun, terkhusus kepada Jopinus Ramli Saragih selaku Bupati dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, yang telah menggelar sosialisasi serta meninjau langsung kesiapan para pelaku jasa sektor pariwisata di Parapat dalam pelaksanaan new normal.

Ungkapan ini disampaikan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Simalungun, melalui Sekretaris H Rahimal K Noor SFil. Rahimal menyampaikan rasa terima kasih dan ucapan tulus mereka kepada JR Saragih. Menurut Rahimal, sosialisasi pelaksanaan new normal menjadi momentum untuk sektor hotel dan restoran, agar kembali bergeliat, sebab masyarakat Parapat sepenuhnya bergantung kepada sektor pariwisata. Banyak yang terdampak selama pandemi corona.

“Kalau boleh dipakai istilah seperti ikan yang diangkat dari dalam air, nafas ini bukan saja cengap-cengap, tapi sudah sampai di kerongkongan, megap-megap mengharapkan oksigen. Oleh karena seperti itulah ilustrasi kondisi pelaku wisata di daerah pesisir Danau Toba, terkhusus di daerah Parapat yang masih dalam kawasan Kabupaten Simalungun,” ujar Rahimal.

Dia mengungkapkan, banyak pekerja di sektor ini menjadi warga miskin baru akibat mereka tidak bekerja dan memiliki penghasilan. Terutama para karyawan yang kehidupan ekonominya berharap dari satu bulan ke satu bulan berikutnya, maka bulan selanjutnya akan menjadi miskin. Sementara pengusaha, kalau lebih dari dua atau tiga bulan, akan menjadi warga miskin baru.

“Kami siap mendukung dan bekerjasama dalam melaksanakan arahan dan kebijakan dalam pelaksanaan new normal ini,” pungkasnya.

Bupati Simalungun JR Saragih saat berbincang dengan GM Hotel Inna Parapat Pardomuan Siregar, dalam persiapan New Normal di Parapat, beberapa waktu lalu.

Hal senada disampaikan Zuraini Helny Siregar, pemilik Restoran Selera Bunda. Dia menyampaikan, terima kasih kepada JR Saragih atas prakarsanya melakukan sosialisasi New Normal, terkhusus di kota Parapat. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas Satpol PP dan Camat Girsang Sipangan Bolon, yang turun langsung untuk memandu hal-hal yang harus mereka persiapkan dalam pelaksanaan penerapan new normal.

BacaTragedi Sinar Bangun Hingga Longsor Jembatan Siduadua Berdampak, Wisatawan Sepi

Zuraini mengatakan, akan berupaya mematuhi protokol kesehatan yang menjadi prasyarat pelayanan, penyiapan tempat cuci tangan, memakai masker. Mereka juga sudah mencantumkan batasan maksimal jumlah tempat duduk dalam restoran.

“Kami secara sadar mengurangi jumlah tempat duduk, dan menempelkan pengumuman jumlah maksimal kapasitas tempat duduk menjadi 35 dari 100 tempat duduk semula. Semoga ini memberikan keyakinan kepada pengunjung nantinya. Terima kasih, pak JR,” pungkasnya.

Dukungan penerapan new normal juga disampaikan GM Hotel Inna Parapat Pardomuan Siregar. Dia mengatakan sudah membuat kebijakan langsung dalam mendukung new normal nantinya, mulai dari pengukuran suhu tubuh, tempat cuci tangan, penyiapan ruang tunggu, pelayanan makan ke kamar masing-masing. Bahkan telah menyiapkan ruang isolasi sementara menunggu pengantaran ke Rumah Sakit Parapat, jika ditemukan nantinya kasus pada tamu hotel.

“Dan program promo, boleh pesan sekarang untuk mendapatkan promo menarik selanjutnya, guna membuat daya tarik wisatawan agar hadir di Parapat,” ujar Pardomuan setengah berpromosi.

Bupati Simalungun JR Saragih, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, mendukung penuh kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang tengah membuat rencana uji coba atau simulasi penerapan skenario new normal. Ia menjelaskan alasan dilakukan uji coba penerapan new normal di Parapat, karena daerah tersebut merupakan daerah wisata yang terintegrasi dengan beberapa kabupaten/kota dan tidak bisa dipisahkan, apalagi Parapat merupakan pintu gerbang ke kawasan Danau Toba.

“Dan, kami pahami betul masyarakat Parapat yang notabene mata pencariannya bergantung pada sektor pariwisata,” ujarnya.

Ia menegaskan, simulasi penerapan new normal akan dijalankan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, serta dikawal oleh TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan para petugas medis. Langkah itu demi memastikan simulasi tersebut berjalan semestinya dan terhindar dari gelombang kedua Covid-19.

Lebih lanjut, JR Saragih menyampaikan, kebijakan ini harus didukung semua stakeholder, meski Kabupaten Simalungun belum zona hijau, namun juga tidak zona merah seluruhnya.

“Kegiatan ini kita laksanakan sembari menyusun standar operasional-nya dalam penerapan new normal nantinya. Terima kasih kami atas bantuan dan dukungan semua pihak dalam sosialisasi dan pantauan kesiapan ini,” ujarnya.

“Harapan kita semoga pandemi ini cepat teratasi, dalam masa transisi yang aturannya sedang dipersiapkan oleh pemerintah provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat,” pungkas JR.

Hadir dalam sosialisasi penerapan New Normal di Parapat, Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Dan Rindam I/BB Kol Inf Dwi Lagan Safrudin SIP, Kapolres AKBP Agus Waluyo, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Sekda Mixnon A Simamora SIP, serta pimpinan OPD dan Camat.

BacaIni Penjelasan Lengkap Gugus Simalungun Soal 1 Orang Parapat Positif Corona

Humas Gugus Tugas Akmal Siregar bersama Kepala Dinas Pariwisata Resman Saragih, dan Kepala Dinas Kesehatan dr Lidya Saragih menyampaikan dalam dua hari dimulai Sabtu (6/6/2020), pihaknya turun langsung dan berkoordinasi dengan pihak PHRI, penyedia souvernir, jasa transportasi untuk mendata para petugas/pelaku jasa untuk secara bertahap dilakukan test rapid guna memastikan dan memberi rasa aman, percaya diri pengunjung dan pelaku jasa di Parapat.

Untuk sektor kesehatan, Rumah Sakit Umum Parapat, telah menyediakan ruang isolasi dan perawatan dan tenaga medis, yang tidak saja digunakan oleh warga Parapat, juga nantinya digunakan para wisatawan.