Benteng Siantar

Asner Silalahi Ingin Siantar jadi Magnet Ekonomi Daerah Tetangga

Ketua HIPPI Siantar Erwin F Siahaan menyerahkan cinderamata kepada Asner Silalahi, usai menghadiri Acara Dialog Publik, yang digelar di Hotel Horizon, Jalan Medan, Siantar, Senin (16/11/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Asner Silalahi ingin menjadikan Kota Pematang Siantar menjadi magnet ekonomi untuk kabupaten/kota tetangga di Sumatera Utara. Menjadikan Siantar sebagai kota penyangga merupakan salahsatu peluang untuk menggairahkan perekonomian di kota yang memiliki motto ‘Sapangambei Manoktok Hitei’, ini.

Sebagaimana diketahui, Kota Pematang Siantar berbatasan langsung dengan Kabupaten Simalungun. Selain itu, beberapa daerah tetangga yang potensial, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Samosir, Toba, dan yang lainnya.

“Tugas utama bagaimana membuat magnet kota ini. Sehingga Siantar jadi kota penyangga,” ujar Asner Silalahi saat menghadiri Dialog Publik yang digelar Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), bertempat di Hotel Horizon, Kota Pematang Siantar, Senin (16/11/2020).

Langkah yang akan ia lakukan untuk menjadikan Siantar sebagai magnet ekonomi antara lain, membuat wisata unggulan, memperkenalkan keragaman adat dan budaya.

Dia mencontohkan Bali. Selain memiliki pesona alam, Bali memiliki tarian budaya lokal yang menjadi daya tarik wisatawan.

BacaJalan Kaki ke Mekar Nauli, Asner Cicipi Kerupuk Bikinan Warga

Kemudian sektor perdagangan, Asner sendiri ingin melakukan pembenahan sarana dan prasarana Pasar Horas dan Pasar Dwikora. Namun yang tak kalah penting, bagaimana Siantar aman. Sehingga, setiap orang yang berada di Siantar, khususnya di kawasan perdagangan tidak resah.

“Keamanan menjadi pendukung penting menumbuhkan perekonomian daerah,” ujar Asner, Calon Walikota Siantar.

Bersambung ke halaman 2..

Selanjutnya, nanti ketika Asner terpilih menjadi Walikota Siantar, dia akan mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dengan begitu, banyak tenaga kerja bisa tertampung.

Menurut Asner, tren saat ini adalah industri kreatif dan Siantar berpotensi untuk menjadi wisata kuliner.

Dikatakan, yang diperlukan adalah bagaimana menghasilkan jenis makanan. Jika sekarang ada roti ganda, roti ketawa, dan lainnya, maka ke depan diusahakan lahir jenis makanan khas baru.

BacaBikin Pasar Penyangga, Tercipta Lapangan Kerja, Lalu Lintas Lebih Mudah Ditata

Di sisi lain, Asner berpendapat, jika PAD (Pendapatan Asli Daerah) Siantar saat ini cukup rendah. Dampaknya, akselerasi pembangunan tidak maksimal. Itu sebabnya perlu dana perimbangan dari DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus).

Acara Debat Publik HIPPI, menghadirkan Pengamat Ekonomi Toga Sihite dan Kepala Cabang Bank Sumut Efendi Karokora sebagai narasumber.