SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,31 persen (mtm) pada Juli 2024. Untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), deflasi -0,82 persen, dan secara nasional juga mengalami deflasi -0,18 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar, Zulfan, Kamis (01/08/2024), menerangkan, komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar di Kota Pematangsiantar, antara lain: bawang merah -0,21 persen, cabai merah -0,20 persen, daging ayam ras -0,09 persen, tomat -0,08 persen, dan jeruk -0,05 persen.
Sedangkan, komoditas dengan andil inflasi terbesar di Kota Pematangsiantar yaitu: sigaret kretek mesin 0,09 persen, beras 0,07 persen, biaya SMP 0,06 persen, biaya SD 0,04 persen, dan tuak 0,04 persen.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Pematangsiantar, Muqorobin menambahkan bahwa terjadinya deflasi khususnya pada penurunan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan faktor meningkatnya stok akibat panen raya cabai merah dan bawang merah di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya.
Baca: BPS: Siantar Alami Deflasi 0,11 Persen di Agustus 2023
Baca: Handphone Berisi Angka Tebakan Judi Bikin Petani Ini Menggigil di Penjara
Di sisi lain, masih kata Muqorobin, peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kota Pematangsiantar semakin matang dengan mampu mempersiapkan kemungkinan kenaikan harga pada Semester II 2024 dengan mengadakan kegiatan pasar murah, Kerja Sama Antar Daerah (KAD), rapat koordinasi, dan High Level Meeting (HLM), serta gerakan tanam.
Sementara itu, kenaikan harga beras secara tren historis diperkirakan akan naik selama Semester II 2024, di mana harga berfluktuasi mengikuti kondisi pasokan panen beras.
Sebelumnya, Juni 2024 Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,55 persen. Kondisi ini menempatkan Kota Pematangsiantar menjadi terbaik dua di Provinsi Sumut dalam hal pengendalian inflasi, di bawah Kabupaten Labuhanbatu yang sama-sama merupakan wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar. Atas prestasi tersebut, TPID Kota Pematangsiantar diminta memperkuat sinergi dan koordinasi, sehingga inflasi tetap terkendali.
Hal itu disampaikan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA saat membuka HLM TPID Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Lantai 4 KPw BI Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Rabu (10/07/2024).
Atas terkendalinya inflasi di Kota Pematangsiantar, dr Susanti mengucapkan terima kasih kepada BI dan Forkopimda.
“Ini berkat kerja sama kita sehingga inflasi terkendali,” kata dr Susanti.
Baca: Siantar Terbaik Dua di Sumut Kendalikan Inflasi
Baca: Era Bupati Radiapoh: 4.395 Orang Diangkat jadi ASN PPPK, Terbanyak se Indonesia
Dilanjutkan dr Susanti, sudah menjadi tugas TPID untuk memantau harga bahan pokok di pasaran secara kontinyu, monitoring stok dan juga harga, serta menggelar inspeksi mendadak (sidak) pasar dan pasar murah.
Melalui HLM TPID, dr Susanti berharap tercipta langkah-langkah atau atau program yang dapat mengantisipasi gejolak harga dan mendorong Kerja Sama Antar Daerah (KAD). ()
Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani saat membuka HLM TPID Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Lantai 4 KPw BI Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Rabu (10/07/2024).