Inflasi Naik Tipis 0,28 Persen, Pemicunya Kenaikan Harga Emas

Share this:
BMG
Suasana Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Command Center Kantor Wali Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka, Selasa (04/11/2025).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematangsiantar mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang dirangkai Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah terkait Program 3 Juta Rumah.

Rakor dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting (virtual) yang diikuti Wesly dari Command Center Kantor Wali Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka, Selasa (04/11/2025) pagi. Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan diikuti seluruh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.

Dalam arahannya, Tito menyampaikan inflasi nasional secara year on year (yoy) pada Oktober 2025 tercatat 2,86 persen, dengan kenaikan tipis sebesar 0,28 persen dibanding bulan sebelumnya. ‎Ia menjelaskan, kenaikan inflasi dipicu terutama oleh komponen perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan emas perhiasan sebagai kontributor terbesar yakni 0,21 persen.

‎“Kenaikan harga emas ini menjadi penyumbang utama inflasi, dan trennya saat ini meningkat cukup tinggi,” ujar Tito.

‎Ia menambahkan, lonjakan harga emas dipengaruhi faktor global, termasuk penurunan kepercayaan terhadap dolar Amerika Serikat yang mendorong banyak negara beralih menyimpan cadangan dalam bentuk emas.

‎Selain emas, inflasi juga didorong beberapa komoditas pangan seperti cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), dan wortel (0,01 persen).

‎Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya menyampaikan harga emas terus menunjukkan tren kenaikan signifikan sepanjang Oktober 2025. ‎Ia menyebut, Provinsi Lampung menempati posisi ke-15 provinsi dengan inflasi month to month (mtm) sebesar 0,23 persen.

BacaDukung Swasembada Pangan dan Kendalikan Inflasi!

Sementara posisi tertinggi ditempati Provinsi Banten, disusul Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

‎“Meski komoditas penyumbang inflasi di tiap provinsi bervariasi, namun emas perhiasan menjadi faktor yang konsisten memberikan kontribusi di hampir seluruh daerah,” kata Amalia.

Halaman Selanjutnya >>>

Share this: