Benteng Siantar

Simulasi di 2′ De Point Cafe Resto Siantar: Api Kecil Kawan, Besar jadi Lawan

Petugas Damkar Kota Siantar saat menjelaskan cara memadamkan api kecil kepada karyawan 2' De Point Cafe Resto, Senin (9/3/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– 2′ De Point Cafe Resto Kota Pematangsiantar menggelar simulasi pemadaman api saat kebakaran, Senin (9/3/2020) pagi. Kegiatan yang digelar di kawasan kafe, Jalan Farel Pasaribu, Kelurahan Suka Makmur, Siantar Marihat, itu dihadiri sejumlah pihak, seperti pelajar, pegawai kelurahan, puskesmas, rumah sakit dan warga sekitar. Petugas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Pematangsiantar pun memberitahu cara memadamkan api kecil dengan menggunakan racun api dan goni.

Manajer 2′ De Point Cafe Resto Natalis Pardamean Tamba menjelaskan, simulasi digelar bertujuan untuk menyiapkan karyawan kafe yang punya kapasitas dan keberanian untuk memadamkan atau menanggulangi api.

“Sebenarnya, simulasi ini sudah kita rencanakan sejak tahun 2019. Tapi, kafe ini kan baru buka 7 bulan. Diresmikan pada 17 Agustus 2019 lalu. Jadi, masih proses pengenalan. Kita ingin orang-orang yang datang itu nyaman datang. Kita masih belajar membuat yang terbaik,” kata Natalis.

Selain itu, sambung Natalis, dengan simulasi itu, pihaknya bisa siap mengatasi ketika ada ancaman kebakaran. Pelatihan ini untuk mengetahui cara-cara yang benar menangani kebarakan.

“Pekerjaan kami kan berhubungan dengan api, pagi sampai malam. Kalau api kecil itu jadi kawan, api besar jadi lawan,” kata Natalis.

Natalis menuturkan, saat ini, pihaknya sudah memiliki tiga racun api di kafe tersebut.

“Kami koordinasi ke pemadam kebakaran. Jadi, penyediaan racun api itu sesuai luas kafenya. Kalau kafe ini kan luasnya 200 meter persegi. Tiga racun api sudah cukup,” ucapnya.

BacaVika, Tersangka Kasus Kebakaran Belasan Kios di Siantar Itu Ternyata Positif Narkoba

Natalis menambahkan, dengan mengundang sejumlah pihak, pihaknya ingin agar sekolah, kelurahan, puskesmas, rumah sakit dan warga sekitar mengetahui cara pemadaman api

“Kafe ini juga kan terletak di permukiman masyarakat, sekolah, puskesmas dan rumah sakit. Ini perlu diketahui banyak orang. Jadi, kami memanggil untuk belajar bersama. Kami tidak semata-mata mencari keuntungan di sini,” ujarnya.

Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan dan Bantuan Teknik Damkar Siantar Sabar Manurung meminta agar ketika terjadi kebakaran dan api sudah mulai membesar, jangan terlambat menghubungi Damkar.

“Kami standby, siaga 24 jam. Tidak ada libur. Kalau cepat dihubungi, pasti kami datang ke lokasi kebakaran dengan cepat,” ucapnya.

Sabar juga mengimbau agar masyarakat jangan menganggap kebakaran sebagai hiburan atau tontotan. Ia menjelaskan, proses pemadaman tidak efektif kalau akses ditutup (oleh orang yang menonton kejadian). Jadi, semua yang ikut simulasi ini harus jadi Satuan Sukarelawan Kebakaran (Satlakar), menghalau masyarakat yang menghambat supaya ada akses armada (Damkar).

“Kebakaran kecil harus langsung ditangani. Kalau api besar, hubungi damkar,” paparnya.

Sabar menambahkan, saat kebakaran terjadi, manusia harus terlebih dahulu diselamatkan. Jangan bantalnya, tilamnya atau burung kesayangannya yang duluan diselamatkan.

“Ada itu di Tanah Jawa, masa sangkar burungnya yang diangkat-angkat? Burung bisa dicari, nyawa tidak,” ujarnya.

BacaDuka di Balik Kebakaran Jalan Kyai Siantar, Satu Orang Akhirnya Meninggal

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Suka Makmur Bripka Ijon R Saragih mengimbau agar sebelum meninggalkan rumah, masyarakat memeriksa rumah dan sekelilingnya.

“Periksa listrik, kompor atau sampah yang dibakar bakar sampah. Kalau ada, padamkan dulu,” ucapnya.

Ijon berharap, dengan adanya simulasi tersebut, tidak ada kebakaran besar yang terjadi, khususnya di Kelurahan Suka Makmur.