BANDAR HULUAN, BENTENGSIANTAR.com– Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Simalungun mendirikan posko bantuan dan dapur umum di Nagori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan, pada Rabu (17/6/2020). Keberadaan posko bantuan dan dapur umum tersebut untuk melayani kebutuhan warga selama 14 hari masa isolasi dilaksanakan di Nagori Tanjung Hataran.
Pendirian posko bantuan dan dapur umum tersebut menindaklanjuti perintah Ketua GTPP Covid-19 Simalungun JR Saragih. Dalam pendirian posko bantuan dan dapur umum tersebut melibatkan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Satpol PP serta dinas terkait lainnya dibantu pihak Kecamatan. Selama isolasi, kebutuhan warga dengan jumlah 325 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 844 orang itu akan dilayani.
Pelayanan dapur umum yang langsung dilayani pasukan TNI dibantu Satpol PP menyediakan makanan untuk masyarakat dan langsung dibagikan ke rumah-rumah warga oleh petugas. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga, sehingga meminimalisir penyebaran virus.
Sementara itu, pintu keluar masuk ke wilayah ini juga dijaga ketat petugas yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk memantau aktifitas warga luar maupun warga wilayah ini.
Baca: Kasus Terbesar di Simalungun, Satu Nagori 17 Orang Positif Corona
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan, petugas kesehatan setiap harinya akan memantau kesehatan warga. Masyarakat yang mengalami demam atau ada keluhan sakit diharapkan segera melapor kepada petugas kesehatan, agar segera mendapatkan pertolongan.
Tim Kesehatan juga akan melaksanakan pemeriksaan rapid test yang akan dilakukan minimal 10 hari kedepan sampai hari ke 14 masa isolasi berakhir. Langkah ini bertujuan memastikan penyebaran virus Covid-19 di Nagori Tanjung Hataran, benar-benar bersih.
Hasil dari rapid test secara medis juga nantinya akan memberi rekomendasi terhadap pembukaan atau berakhirnya masa isolasi wilayah tersebut.
Bupati Simalungun JR Saragih mengimbau warga di 31 kecamatan se-Kabupaten Simalungun agar tetap waspada dan memantau penyebaran virus Covid-19 ini di wilayahnya masing-masing.
Kasus Covid-19 di Nagori Tanjung Hataran tersebut, menurut Bupati merupakan fenomena baru selama pandemi Covid-19 di Simalungun. Karenanya, JR Saragih berharap kepada para camat agar aktif memantau wilayahnya masing-masing, sehingga kejadian serupa dapat langsung cepat diketahui dan tidak menimbulkan korban yang lebih banyak.
“Kami berharap kepada seluruh masyarakat harus terbuka terhadap informasi yang dibutuhkan oleh petugas medis. Informasi tersebut sangat berharga guna menelusuri dan memutus penyebaran Covid-19. Berikan kami doa dan dukungan, percayakan kepada kami dan petugas medis untuk memberikan perawatan dan penanganan terbaik,” ujar JR Saragih.
Baca: Update Simalungun: Bertambah 12, Kini 21 Orang Dirawat, 16 Sembuh, 1 Meninggal
Humas GTPP Covid-19 Simalungun Wasin Sinaga juga menyampaikan bahwa sesuai hasil rapid test warga Huta 2, Nagori Tanjung Hataran yang dilaksanakan pada Rabu 17 Juni 2020, dari 34 masyarakat yang mengikuti rapid test sementara ini, 10 orang sudah dinyatakan reaktif.