Sejak 2017, Kominfo Mendampingi 251 Kabupaten dan Kota Cetak Kota Cerdas

Share this:
BMG
Menteri Kominfo RI Budi Arie Setiadi berbicara di Forum Smart City Nasional di BSD Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (07/12/2023).

Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Siantar, Johannes Sihombing SSTP MSi. Di sela-sela kegiatan, Johannes menyampaikan untuk Gerakan Menuju Smart City 2023, ada 50 kota dan kabupaten yang terlibat. Ke-50 kota dan kabupaten tersebut tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk Pulau Sumatera, kata Johannes, yaitu Kota Sabang, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Agam, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Asahan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bangka, Kabupaten Sarolangun, Kota Bengkulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kota Metro.

Semua kota dan kabupaten yang terlibat di Gerakan Menuju Smart City, kata Johannes, memiliki rencana induk pembangunan berbasis kota cerdas. Di dalamnya, ada program dan inisiatif yang telah dijalankan atau dan akan dijalankan dalam 5-10 tahun ke depan.

Kadis Kominfo Siantar, Johannes Sihombing menghadiri acara Forum Smart City Nasional, di BSD Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (07/12/2023).

Selain itu, ada mekanisme untuk memastikan setiap program bisa terlaksana. Contohnya adalah rencana induk kota cerdas ini disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari masing-masing daerah. Hal ini untuk menjamin rencana yang tersusun memang sesuai visi besar daerah tersebut.

Mekanisme lain adalah adanya proses evaluasi yang mengukur implementasi rencana yang telah tersusun.

BacaBalei Merah Putih, Persembahan Telkom Untuk Siantar Jadi Smart City

BacaKota Wuzhou Cina Ingin Kerjasama Friendship City dengan Siantar, Semoga!

Pada proses evaluasi ini, pemerintah daerah diminta mempresentasikan tahapan implementasi yang telah dilakukan, termasuk manfaat konkret yang dirasakan masyarakat. Tahapan evaluasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi tantangan di lapangan, dan mencari solusinya bersama akademisi dan praktisi smart city yang terlibat.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: