SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Etnis Simalungun yang tergabung dalam Gerakan Sapangambei Manoktok Hitei (GSMH) tampaknya ragu akan keputusan yang dibuat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Siantar terkait pemakzulan Walikota Siantar Hefriansyah.
Bagaimana tidak, ketika jajaran pansus tengah berbicara kepada massa aksi di ruang Rapat Gabungan Komisi, Rabu (25/7/2018), sorakan pun terdengar.
Awalnya, Ketua Pansus Oberlin Malau menyampaikan, pihaknya akan memberikan hasil angket ke pimpinan DPRD. “Hari ini (Selasa) sampai jam 00. Kami mohon, jangan diganggu dulu kami menyusun kesimpulan (angket) itu,” ujarnya.
Belum selesai Oberlin berbicara, massa aksi langsung menyahutnya. “Omong kosong itu. Omong kosong. Hefriansyah tidak layak menjadi walikota, turunkan walikota. Hefriansyah menang nasib jadi walikota,” teriak massa.
Setelah Oberlin, Wakil Ketua Pansus Denny Siahaan menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen memberikan kesimpulan angket yang terbaik.
“Segala kebenaran akan kami keluarkan. Motto kami tetap Habonaron Do Bona. Tidak ada permainan apapun di sini,” tegasnya.
Senada disampaikan Sekretaris Pansus Asrida Sitohang. “Kita sudah bekerja, tidak main-main. Kami bekerja dengan hati yang tulus, tanpa intervensi, kami merasakan apa yang orang bapak rasakan,” ucapnya.
Asrida menambahkan, pihaknya sudah memiliki keputusan terkait hak angket tersebut. “Keputusan kami sudah ada, hari ini kita tunggu. Janji kami hari ini,” tambahnya.
Meski begitu, perwakilan GSMH tetap meminta agar Pansus Hak Angket tidak bermain-main.
“Saya juga pernah pegang palu (sebagai anggota DPRD). Saya tau permainan di sini, jangan bermain-main. Sudah saya telpon tadi Ketua DPRD, katanya sidang diskors. Mari kita sama-sama menjemput anggota dan pimpinan DPRD, membuka paripurna, mendengarkan pandangan fraksi,” papar Poltak Sinaga, salah satu perwakilan GSMH.
Hal serupa disampaikan perwakilan GSMH lainnya, Pandapotan Damanik. “Jangan bermain api, kartu AS anda ditangan saya. Siapapun anda, saya tau, saya kenal, hadirkan dia, saya mau tau kehebatan Maruli Tua,” ungkapnya.