SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Parlindungan Purba berkunjung ke Universitas Simalungun, Jumat (3/8/2018) sore. Agendanya adalah diskusi terkait ketahanan pangan dan pemanfaatan sumber daya genetik.
Parlindungan disambut Rektor USI Marihot Manullang dan jajaran pengurus lainnya. Pertemuan digelar di Aula Rektorat USI.
Dalam pertemuan itu, Parlindungan memaparkan tentang banyaknya irigasi yang rusak, khususnya di Simalungun.
“Sebelum saya ke sini (USI), saya tadi ke Tanah Jawa. Saya tanya masyarakat di sana, dan katanta sudah 2 tahun irigasi rusak,” beber Parlindungan.
Parlindungan kemudian memberikan masukan kepada USI, agar selalu tanggap dan mengerjakan apa yang diperlukan masyarakat. “USI harus tau dimana irigasi yang rusak. Segala sesuatu harus ke lapangan, jangan hanya teori. Pekerjaan itu pun harus berbasis apa yang dirasakan masyarakat,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut Parlindungan, Fakultas Teknik harus mencari desa yang belum dialiri listrik.
“Contoh lainnya lagi, apa kebutuhan di Tanah Karo pasca erupsi (Gunung Sinabung). Coba dibuat naskah akademiknya, turun langsung ke sana,” jelasnya.
Menurut Parlindungan, lahan dan irigasi sudah semakin habis. Alasannya karena lahan sudah beralih fungsi menjadi perumahan. “Apakah pangan kuat kalau lahan kurang? Irigasi habis, tanah jadi perumahan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Parlindungan menyarankan agar USI mengundang Walikota Siantar dan Bupati Simalungun untuk membahas tata ruang. “USI harus punya solusi untuk itu. Soal tata ruang, undang Bupati atau Walikota,” ujarnya.
Bahkan, tambah Parlindungan, USI harus bisa membuat uji coba pangan. “Lahan USI itu luasnya 48 hektar. Sekian hektar bisa membuat master plane. Contohnya uji coba cabe. USI harus bisa. Stop lah acara seremonial,” tegasnya.
Sejumlah dosen di USI pun sependapat dengan Parlindungan. Mereka menilai, lahan pertanian memang sudah banyak berkurang karena banyaknya pembangunan perumahan.
Dan setelah hampir 2 jam berdialog, USI dan Parlindungan Purba memperoleh 3 kesepakatan yang akan dilaksanakan dalam 2 bulan ke depan.
Yang pertama yakni diskusi tentang ketahanan pangan dengan mengundang Kementerian Pertanian, kemudian diskusi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mengundang pihak Perbankan, serta diskusi tentang irigasi.