SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Sejak awal September 2019, curah hujan terbilang cukup tinggi di Kota Siantar. Atas kondisi itu, masyarakat sangat rentan terjangkit beberapa penyakit, seperti; diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), typus, dan penyakit kulit.
“Dengan terjadinya perubahan iklim atau cuaca, masyarakat juga rentan terjangkit penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue),” beber Kepala Dinas Kesehatan Kota Siantar dr Ronald Saragih, kepada BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com) Kamis (20/9/2018).
(Baca: 3 Fakta Tentang Riwayat Hendra, Napi Narkoba yang Meninggal di RSU dr Djasamen)
(Baca: Dampak Vaksin Rubella Belum Berabel Halal Sampai Siantar, Banyak Orangtua Menolak)
Ronald melanjutkan, pengasapan atau fogging bukan hal yang efektif untuk menanggulangi DBD. Namun cara yang paling tepat adalah dengan 3M Plus, yaitu; menguras, menutup dan mengubur, serta menelungkupkan barang- barang yang dapat menampung air, memberi abate, memelihara ikan pemakan jentik, dan menggunakan kelambu.
“Pemberantasan vektor nyamuk aedes aegypti yang biasa hidup di tempat lembab baik di rumah rumah maupun di tempat umum juga sangat perlu dilakukan,” saran Ronald.
(Baca: Taman Hewan Siantar ‘Impor’ Singa Jantan Taman Rimbo Jambi, Untuk Ini..)
(Baca: Walau Sudah Tersangka, Oknum Dokter Tak Ditahan)
Untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut, Ronald mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan, keseimbangan gizi keluarga, serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kita harap masyarakat juga segera mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, manakala ingin mendapat informasi kesehatan maupun terkena gejala penyakit,” tandas Ronald.