Alpeda, Putra Sidamanik yang Ingin Jadi Walikota, Semoga Tidak Sekadar Cakap-Cakap
- Sabtu, 9 Feb 2019 - 21:25 WIB
- dibaca 878 kali
Daulat menuturkan, banyak rencana-rencana di Kota Pematangsiantar yang tidak terlaksana. Ia menyebutkan, seperti ruilslag SMA, ruilslag RSUD, dan pembangunan Tugu Sangnaualuh, batal karena demokrasi.
“Dari segi anarkis, orang Siantar itu bebas menyampaikan pendapatnya di koran maupun di media online dengan anarkis. Itulah Siantar,” menurut Daulat.
Lalu dari segi friendly, masih Daulat, warga Siantar sangat gampang diajak berteman.
“Jika saling mengerti, orang Siantar sangat friendly,” ujarnya.
Sedangkan, Rudolf Hutabarat mengkritik soal tidak adanya pembangunan yang strategis. Sosok yang dikenal seorang pelaku usaha ini mengatakan, lahan pertanian semakin berkurang karena pembangunan yang tidak strategis. Tidak ada pembangunan ke pinggiran kota.
“Padahal, potensi itu ada,” ucapnya.
Baca: Menteri PUPR: Demi Danau Toba, Tol akan Dibangun Sampai ke Siantar
Di akhir acara, Alpeda Sinaga menyampaikan bahwa kedatangannya ke Siantar tak lain hanya untuk mendapatkan informasi dari seluruh kalangan. Alpeda pun mengutarakan niatnya untuk ikut bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) periode mendatang.
“Saya memang berniat menjadi pemimpin, walikota di Siantar. Untuk itu, saya butuh informasi, dukungan, saran dari saudara-saudara semua,” ujar pria yang kini menetap di Kota Tangerang ini.
Alpeda melanjutkan, selama ini, dirinya kerap membaca media online untuk sekadar mengetahui informasi soal Siantar.
“Saya juga selalu siap jika saudara-saudara sekalian ingin berdiskusi dengan saya. Handphone saya aktif 24 jam. Ini semua untuk kemajuan kota kita ini,” ujar pria kelahiran 1969 ini.