Bagaimana Pengawasan Pihak Sekolah Hingga Putri Tenggelam? Ini Penjelasan Kepala SMAN 1
- Senin, 23 Sep 2019 - 20:13 WIB
- dibaca 444 kali
Bona menambahkan, atas peristiwa itu, pihak sekolah akan membiayai seluruh proses pemakaman Putri. Rencananya, jenazah Putri akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kristen, Siantar Selatan, Senin sore.
Diketahui, Putri Margaretty Sinambela terpeleset dan terjatuh saat mengikuti Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) yang diselenggarakan pihak sekolah di pinggiran Danau Toba, persisnya di Dusun Jambu Desa, Kelurahan Parsaoran Ajibata, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa.
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung mulai Jumat (20/9/2019) hingga Minggu (22/9/2019). Jumat pagi, pihak sekolah membawa 365 anak didiknya ke lokasi perkemahan.
Kemudian, Sabtu sore, untuk rangkaian kegiatan, 365 pelajar itu dibagi dalam beberapa kelompok, seperti Osis, Paskibra, Pramuka, Unpala, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Pendalaman Iman (PI), Organisasi Siswa Katholik (OSK), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), PMR dan Rohani Islam. Putri masuk dalam kelompok KIR.
Saat kegiatan berlangsung di pinggiran Danau Toba, Putri terpeleset dan terjatuh. Putri tenggelam di Danau Toba.
Pihak sekolah, siswa dan siswi lain, serta pihak hotel di sekitar lokasi kejadian berusaha mencari Putri. Sayangnya, Putri tak kunjung ditemukan. Pihak sekolah kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Lalu, Minggu pagi, polisi dan Tim Basarnas turun untuk melakukan pencarian. Sekira pukul 10.00 WIB, Putri ditemukan tak jauh dari lokasi perkemahan dalam kondisi tak bernyawa.