Benteng Siantar

Pedagang Pasar Balairung Rajawali Ngaku Dipungli, Hefriansyah: Tahankan!

Walikota Siantar Hefriansyah saat meninjau meja batu usai Acara Peresmian Pasar Rakyat Balairung Rajawali, Sabtu (1/2/2020). Hefriansyah menegaskan bahwa pembagian kios maupun meja batu tidak dipungut biaya alias gratis.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Praktik pungutan liar (pungli) masih saja terjadi di Kota Pematangsiantar. Dua orang pedagang melapor ke Walikota. Mereka mengaku diminta menyetor sejumlah uang agar hak mengusahai kios di Pasar Rakyat Balairung Rajawali, dapat diperpanjang. Mendengar laporan itu, Hefriansyah dengan tegas mengatakan, pembagian kios sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.

Laporan praktik pungli ini disampaikan ke Walikota Siantar, usai Acara Peresmian Pasar Rakyat Balairung Rajawali, Sabtu (1/2/2020) pagi. Mereka mengatakan mendapat ancaman. Kedua pedagang ini mengaku, jika ingin tetap berjualan di Kios Pasar Rakyat Balairung Rajawali, maka harus membayar sejumlah uang atau tidak mendapat kios sama sekali.

“Orang gak ada pajak (kios, red), katanya. Diancam kami,” keluh dua orang pedagang yang menghampiri Walikota Hefriansyah, usai acara.

Mendengar keluh kesah pedagang ini, Hefriansyah menjelaskan, syarat mendapat kios maupun meja batu Pasar Rakyat Balairung Rajawali; pertama, ia pedagang kaki lima (PKL), kedua warga Siantar, ketiga masyarakat kurang mampu, dan keempat tidak bayar.

“Kalau saya tahu ada yang bayar, batal. Tidak dapat,” tegas Hefriansyah.

“Kakak, bayar?” tanya Hefriansyah. Dan dijawab ya, oleh pedagang.

BacaMangapul Sitanggang Blak-blakan Ada Pungli di DPMPTSP Siantar Setelah Nonjob

Lalu, Hefriansyah meminta Dirut Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Bambang K Wahyono agar mencatat nama pedagang yang telah menyetor uang tersebut agar tidak mendapat hak mengusahai kios di Pasar Rakyat Balairung Rajawali.

“Ibu gak dapat, karena kenapa? Nyogok. Tahankan! (tanggung sendiri resikonya, red),” tegasnya lagi.

Maup ma, boasa dilean (Mampuslah, kenapa diberikan, red),” ujar Walikota Hefriansyah sembari berlalu dan menaiki Mobil Dinas Toyota Innova Venturer BK 1 W.

Bayar Rp18 Juta

Pedagang Boru Purba itu mengaku telah menyetor uang sebesar Rp18 juta agar mendapat hak mengusahai kios di Pasar Rakyat Balairung Rajawali. Ia beralasan, terpaksa menyetor sejumlah uang agar kembali mendapat hak mengusahai kios Pasar Rakyat Balairung Rajawali.

Dia tampak sedih setelah mendengar jawaban tegas Walikota. Apalagi uang untuk membayar kios itu ia dapat dengan cara meminjam.

Kek mana pak, tolonglah. Boa ma hepengki (Bagaimana pak, tolonglah. Saya sudah terlanjur bayar, red),” keluh pedagang yang mengaku telah menyetor Rp18 juta ke oknum.

BacaKapolres Siantar Soal Dugaan Pungli di DPMPTSP: Kita Panggil Mangapul Sitanggang

Lalu, seorang pria di dekatnya berusaha menenangkan pedagang tersebut dan berjanji akan membantu agar tetap mendapatkan kembali haknya mengusahai kios di Pasar Rakyat Balairung Rajawali.

Tenang ma hudokkon pe annon da (Ibu tenang, nanti saya bilang, red),” ujar pria tersebut berusaha menenangkan pedagang tersebut.

Yang Bayar, Batal!

Sabtu pagi itu, Walikota Siantar Hefriansyah memulai hari kerjanya dengan meresmikan Pasar Rakyat Balairung Rajawali. Dalam bimbingan dan arahannya, Hefriansyah mengatakan, andai terjadi praktik non prosedural dalam pembagian kios dan meja batu di Pasar Rakyat Balairung Rajawali, akan dievaluasi kembali.

Ia tidak ingin ada praktik pungli dalam pembagian kios dan meja batu di Pasar Rakyat Balairung Rajawali. Hefriansyah mengingatkan Dirut PD PHJ agar menginventarisi kembali pedagang yang mendapat kios dan meja batu di pasar tersebut.

Dia juga mewanti-wanti jangan sampai kios dan meja batu Pasar Rakyat Balairung Rajawali dipindahtangankan tanpa sepengetahuan PD PHJ. Dan yang berhak mendapat kios benar-benar berprofesi pedagang dan warga Siantar. Ia juga mengingatkan jangan sampai ada yang meminta uang dalam pembagian kios dan meja batu.

“Yang mendapat, harus benar-benar pedagang. Yang ketahuan bayar, batal,” tegasnya.

BacaDugaan Pungli Pegawai Puskesmas di Siantar, Sudah Lapor ke Inspektorat

Pada kesempatan itu, Hefriansyah mengajak para pedagang agar tetap menjaga kebersihan dan kerapian agar dapat menarik minat pengunjung untuk datang berbelanja ke Pasar Rakyat Balairung Rajawali.

Walikota Siantar Hefriansyah didampingi Wakil Walikota Togar Sitorus melakukan pengguntingan pita dalam Acara Peresmian Pasar Rakyat Balairung Rajawali, Sabtu (1/2/2020).

Untuk diketahui, Pasar Rakyat Balairung Rajawali baru saja selesai direvitalisasi dengan anggaran dari pemerintah pusat. Acara peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Walikota Siantar Hefriansyah.

BacaAnak Buah Sebut Ada Pungli Hingga Protes Nonjob dan Hefriansyah Tak Ambil Pusing

Kini, Pasar Rakyat Balairung Rajawali kini memiliki 14 kios dan 186 meja batu. Hadir dalam acara peresmian tersebut, Wakil Walikota Siantar Togar Sitorus, Dirut PD PHJ Bambang Wahono, Plt Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Jadimpan Pasaribu serta para pedagang Pasar Rakyat Balairung Rajawali.