SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Aksi pencurian di Ruang Guru dan Tata Usaha SD YPK (Yayasan Perguruan Keluarga) Siantar, bikin heboh publik terutama warga Siantar Barat. Lewat rekaman CCTV milik Yayasan Perguruan Keluarga itu, wajah maling terlihat jelas usai menggondol 6 unit laptop dan uang tunai Rp6 juta lebih. Pihak sekolah berharap pelaku segera menyerahkan diri, sebelum hukum bertindak.
Dalam video rekaman CCTV berdurasi 17 detik yang diterima BENTENG SIANTAR, pelakunya seorang pria. Ia terlihat mengenakan jaket, celana jeans panjang, dan topi. Pelaku terlihat memasukkan barang-barang curiannya, seperti laptop ke dalam tas ransel yang dibawanya.
Menurut Iqbal, Security SD YPK, sesuai rekaman CCTV, aksi pencurian itu berlangsung pada Kamis (13/2/2020), dini hari sekira pukul 01.00 WIB. Pelaku melancarkan aksinya di ruang guru dan tata usaha.
Dari rekaman CCTV yang ada di gerbang sekolah, pelaku itu awalnya berjalan seorang diri dari arah Jalan Seram. Sebelum beraksi, dia terlihat memantau situasi dulu. Setelah itu, lanjut Iqbal, pelaku memanjat pagar belakang sekolah. Lalu, pelaku masuk ke ruangan guru dengan merusak jerjak jendela ruangan tersebut.
“Pakai gergaji jerjaknya dirusak,” kata Iqbal, kepada BENTENG SIANTAR, Jumat (14/2/2020).
Baca: Pembobol Rumah di Siantar Utara Raup Rp600 Juta, Otak Pencurian Berprofesi Sales Rokok
Dia membeberkan, dari ruangan itu, pelaku telah membawa kabur 6 unit laptop milik guru. Selanjutnya, pelaku bergerak ke ruangan tata usaha. Pelaku juga masuk ke sana dengan merusak jendela ruangan tersebut. Dari ruangan tata usaha, pelaku membawa kabur uang koperasi sekolah sebesar Rp 6.240.000.
Ini video pelaku saat beraksi :
Baca: Direktur SDM PD PHJ: Sekarang, Maling Sudah Lebih Pintar
Menanggapi kejadian itu, Kasubbag Humas Polres Siantar Iptu Rusdi Yahya mengatakan, pihaknya sudah turun untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Komplek SD YPK, Jalan Jawa, Kelurahan Bantan, Siantar Barat.
“Kita juga sudah memeriksa CCTV sekolah dan memang kita lihat pelaku sendirian saat beraksi,” kata Rusdi.
Rusdi menambahkan, pihak sekolah sudah membuat laporan pengaduan resmi atas peristiwa itu. “Pelaku masih kita selidiki,” ucapnya.