SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Situasi di Gedung DPRD Kota Pematang Siantar, Kamis (16/7/2020) siang, sedikit berbeda dari hari biasanya. Sekelompok mahasiswa dari Aliansi Cipayung Plus Siantar nekat merangsek masuk gedung Dewan.
Tindakan itu dilakukan atas kekecewaan mahasiswa melihat ketidakhadiran para wakil rakyat Siantar saat mereka menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan.
Namun, tak lama berselang, sejumlah Anggota DPRD Siantar, seperti Netty Sianturi (Gerindra), Suandi Sinaga (PDIP), Herbert Siahaan (Nasdem), dan Lulu Carey Purba (Golkar) datang.
Para mahasiswa itu kemudian dipersilahkan masuk, tapi bukan ke dalam ruangan melainkan duduk di lantai koridor yang ada di komplek Gedung Dewan tersebut.
“Baiklah. Kami sudah terbiasa di jalanan, di sini pun tak apa,” kata May Luther Sinaga, Ketua GMKI Siantar Simalungun sebelum menyampaikan kembali tuntutan mereka.
Setelah mempersilahkan para mahasiswa masuk, para wakil rakyat Siantar tersebut masing-masing mengambil posisi. Suandi Sinaga, Herbert Siahaan, dan Lulu Purba berdiri menghadap para mahasiswa.
Sementara, Netty Sianturi memilih duduk di lantai, sejajar dengan para mahasiswa lainnya. Sama seperti koleganya yang lain, Anggota Dewan berparas cantik ini tampak serius mendengarkan aspirasi para mahasiswa.
Sikap Ibu Dewan itu sedikit menurunkan tensi para mahasiswa yang semula sempat terpancing gaduh. Meski diantara para mahasiswa itu ada juga yang melihat lebih serius, seperti ragu apakah benar Ibu Dewan tersebut sungguh-sungguh mendengar dan menerima aspirasi atau hanya sekadar mengalihkan perhatian.
Pada kesempatan itu, May Sinaga Cs kembali menyampaikan aspirasi meminta para Anggota DPRD Siantar turut menyampaikan penolakan atas RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka menilai, RUU Omnibus Law Cipta Kerja akan merugikan pekerja terutama kaum perempuan karena akan kehilangan sebagian hak-haknya.
Dengan disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja menurut mereka akan membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing dengan skill rendah bekerja di dalam negeri. Kondisi ini tentu akan mempersempit kesempatan bagi pekerja lokal. Maka dari itu, mereka meminta agar DPRD Siantar ikut menolak Omnibus Law Cipta Kerja disahkan menjadi Undang-undang.
Baca: Unjuk Rasa Tolak RUU Omnibus Law di Siantar: Dewan Pengkhianat Rakyat, Keluar!
Menanggapi tuntutan itu, Netty Sianturi mengatakan, akan menampung seluruh aspirasi para mahasiswa dan menyampaikannya ke pimpinan.
Suandi Sinaga menambahkan bahwa semua aspirasi akan disampaikan melalui mekanisme yang ada dan meneruskannya kepada pimpinan yang lebih tinggi. Dia juga mempersilahkan para mahasiswa untuk mengikuti perkembangan mengenai aspirasi dimaksud lewat rapat-rapat di DPRD.
“Sebagai wakil rakyat, kami mengapresiasi para mahasiswa,” pungkasnya.
Baca: Unjuk Rasa di Pabrik Mie Siantar Estate, Buruh Ungkap Perlakuan Tidak Manuasiawi
Sebelumnya, dia menyampaikan maaf jika mereka terlambat menerima kedatangan para mahasiswa. Hal itu dikarenakan di waktu yang sama sedang berlangsung rapat antara pimpinan fraksi dengan pimpinan DPRD Siantar.
Namun, Aliansi Cipayung Plus Siantar tetap kecewa terhadap sikap para Anggota DPRD tersebut. Mereka kemudian balik kanan dan melanjutkan aksi longmarch dari Gedung Dewan menuju Jalan Merdeka Siantar. Kemudian membubarkan diri.