Benteng Siantar

Tiga Fakta Penanganan Covid-19 di Siantar Tidak Maksimal

Suasana Festival Kuliner & Asesories/Souvenir Sekaligus Donasi Amal Peduli Gunung Sinabung di Lapangan Parkir Pariwisata Kota Siantar.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Penanganan covid-19 di Kota Pematang Siantar sama sekali tidak maksimal. Setidaknya, ada tiga fakta melemahnya penanganan Covid-19 di Siantar.

1. Gugus Tugas Tak Lagi Update

Fakta pertama, di awal pandemi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Siantar secara rutin melaporkan jumlah kasus yang terangkit virus dan penanganan yang dilakukan, mulai dari penyemprotan disinfektan, bagi-bagi masker, dan penyaluran bansos (bantuan sosial). Kemudian sosialisasi protokol kesehatan; memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, serta menutup beberapa tempat-tempat keramaian.

Lalu, selalu ada update perkembangan covid-19 oleh Juru Bicara (Jubir) Daniel Siregar, lewat live streaming di akun Youtube Diskominfo Pematangsiantar.

Namun belakangan, perkembangan itu tak lagi dilaporkan. Terakhir kali, Daniel Siregar melaporkannya pada 19 Juni 2020.

Saat itu, Daniel Siregar menyampaikan bahwa 29 orang positif covid-19, 12 orang sembuh, dan 3 meninggal.

2. Masyarakat Boleh Berkerumun

Fakta kedua, Senin (14/9/2020), Operasi Yustisi digelar di Kota Pematang Siantar. Kepolisian, Polisi Militer, TNI dan Pemerintah Kota (Pemko) bergerak untuk mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, salah satunya memakai masker saat ke luar rumah.

BacaKhawatir Jadi Klaster Baru, Tutup Festival di Lapangan Pariwisata Siantar!

Operasi itu terpantau berlangsung di Lapangan Merdeka atau Taman Bunga, Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat. Beberapa orang diberi sanksi karena tak mengenakan masker. Ada yang disuruh push up dan ada pula yang menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Meski begitu, pemandangan lain terlihat di samping Lapangan Merdeka, persisnya di Lapangan Parkir Pariwisata. Lebih dari 20 stand berdiri di sana. Sejumlah pedagang terlihat menjajakan dagangannya, mulai dari dagang aksesoris hingga makanan.

Di pintu masuk, terdapat spanduk bertuliskan Festival Kuliner & Asesories/Souvenir Sekaligus Donasi Amal Peduli Gunung Sinabung.

Pada spanduk itu, tercatat nama Fitra SP sebagai Pelaksana. Selain itu, terpampang tulisan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Foto dan nama tiga pengurus HIPPI juga ada di sana.

Ketiganya adalah Erwin Freddy Siahaan sebagai Ketua, Ricky Bona H Manurung sebagai Sekretaris, Metro Hutagaol sebagai Bendahara yang juga Anggota DPRD Siantar.

BacaHadeuh… Walikota Hefriansyah Langgar Aturan Sendiri

Di lokasi itu, imbauan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, tak lagi dipatuhi. Masyarakat terlihat berkerumun. Bahkan, ada juga masyarakat yang tak mengenakan masker.

Selain itu, ada pula yang memakai masker bukan untuk menutupi mulut serta hidungnya, melainkan dipakai di kepalanya.

3. Tempat Keramaian Kembali Buka

Fakta ketiga, sejumlah tempat keramaian yang awalnya tutup kembali dibuka. Tempat keramaian itu seperti kafe dan tempat hiburan malam.

Kafe-kafe yang sudah buka pun menghadirkan hiburan live music. Masyarakat yang datang ke sana tak lagi menghiraukan imbauan menjaga jarak.

BacaDikabarkan Positif Covid-19, Kapolres Siantar: Kita Tunggu Hasil Swab

Sementara, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Siantar Daniel Siregar, dihubungi via WhatsApp, Kamis (17/9/2020), belum memberikan jawaban. Begitu juga Kapolres Siantar AKBP Boy Siregar dan Kasat Intel AKP Basri Lubis, mereka bungkam ketika ditanya perihal izin keramaian festival di Lapangan Parkir Pariwisata Siantar.