Dua Poin Penting Cipayung Plus Soal Insiden Memalukan di RSUD Siantar

Share this:
BMG
Suasana pertemuan Cipayung Plus menyikapi persoalan jenazah wanita dimandikan empat petugas pria bukan muhrim di RSUD Djasamen Saragih, Sabtu (3/10/2020).

Kepada masyarakat, dia berpesan agar bersabar menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.

“Info kami terima, kasus ini telah mendapat perhatian Polda Sumut, jadi kami harap bersabar dan menunggu hasil dari penyelidikan kepolisian,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Ketua BPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun May Luther Dewanto Sinaga. Luther menegaskan, pihak kepolisian harus menindak oknum yang melakukan pelanggaran dalam proses pemandian jenazah wanita bukan muhrimnya di RSUD Djasamen Saragih.

Ia mengajak seluruh masyarakat mengawal dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dalam insiden RSUD Djasamen Saragih.

BacaJumpa Namarsanina Sinaga, Radiapoh dan Amran Bahas Apa Ya?

Dia menuturkan, mereka lebih mengutamakan ketentraman masyarakat dengan merawat kemajemukan demi terwujudnya toleransi di tengah masyarakat, karena Siantar selama ini dikenal sebagai salah satu kota yang toleran.

“Jadi, jangan mau digiring pada isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat,” ujarnya.

“Siantar harus bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” timpal Samuel Tampubolon, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Pematangsiantar.

Share this: