Tega! Dokter di RSUD Djasamen Saragih Tak Layani Pasien Melahirkan yang Reaktif Covid-19
- Kamis, 15 Okt 2020 - 18:13 WIB
- dibaca 645 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar lagi-lagi diprotes. Kali ini, protes datang dari keluarga pasien yang hendak melahirkan.
Noferi Sibuea, salah satu keluarga pasien menyampaikan bahwa anaknya tidak dirawat oleh dokter spesialis kandungan karena reaktif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
BACA: Kejadian Memalukan di RSUD Hingga Kebakaran, Hefriansyah Tak Muncul, ke Mana Dia?
Sebagai seorang ayah, Noferi khawatir, atas tidak adanya perhatian tenaga medis dari rumah sakit plat merah itu, keselamatan putrinya Lydia Sibuea bisa terancam, karena putrinya akan segera melahirkan.
Noferi memaparkan, pada Rabu (14/10/2020), mereka awalnya membawa Lydia ke RS Harapan Kota. Lalu, dirujuk ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam. Karena tidak bisa dirawat di Grans Medistra, wanita 22 tahun itu dirujuk lagi ke RSUD Lubuk Pakam.
“Tadi sianglah baru kami bawa ke sini (RSUD Siantar),” kata Noferi.
Noferi menuturkan, hasil rapid test yang menyatakan putrinya reaktif itu dikeluarkan RS Harapan.
“Di sini, dr Martha Silitonga tadi yang nolak. Alasannya berbelit-belit. Dia mengatakan bahwa kalau reaktif tidak bisa dipegang. Saya mintalah apa alasan ibu? Buatlah dengan surat pernyataan,” jelas Noferi.
Usai menolak karena reaktif Covid-19, ujar Noferi, dokter itu kembali beralasan fasilitas RSUD tidak mampu menangani pasien Covid-19.
Wakil Direktur (Wadir) RSUD Siantar dr Harlen Saragih akhirnya turun menangani pasien yang bemukim Jalan DL Tani II, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, itu. Hingga akhirnya, Lydia mendapatkan perawatan serius.
Anggota DPRD Siantar Andika Prayogi Sinaga juga turun ke sana untuk membantu penyelesaian persoalan itu.
BACA: Empat PNS RSUD Siantar Melancong ke Thailand di Tengah Ancaman Corona
“Dipastikan saat ini sedang reaktif (Lydia). Cuma pihak RSUD tidak bergerak dengan baik. Agak kesal memang karena perawat tadi tidak menggubris kita,” ucap Andika.
Andika kemudian menyarankan Walikota Hefriansyah untuk melihat langsung kondisi minimnya pelayanan di RSUD. “Rumah sakit ini harus diisi para dokter yang memang ingin mengabdi untuk masyarakat,” pungkasnya.