SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Seorang pengunjung pakter tuak face to face dengan salahseorang petugas Satpol PP Siantar. Mereka beradu pandang.
Pengunjung pakter tuak berbaju kotak-kotak itu terlihat menatap tajam petugas Satpol PP Siantar. Apa yang dia perdebatkan, tidak terekam jelas.
Tapi, dari tatapan sinis itu mengisyaratkan kalau pengunjung pria dengan jam melingkar di tangan kanannya tersebut seperti tidak senang ketika petugas Satpol PP tersebut menghampiri mejanya.
Momen menegangkan antara pengunjung pakter tuak versus petugas Satpol PP itu tertangkap kamera saat Tim Gabungan melakukan razia pekat (penyakit masyarakat) di kawasan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, Sabtu (19/11/2022) malam.
Namun demikian, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tersebut tetap melanjutkan tugasnya. Mereka yang berada di pakter tuak, terutama pengunjung wanita diminta menunjukkan kartu identitas.
Sejumlah Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan
Sejumlah Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, dalam razia itu, Pemko Siantar mengerahkan sekitar 50-an petugas Satpol PP.
Kasatpol PP Siantar, Robert Samosir yang memimpin langsung razia turut melibatkan personel Polres Siantar dan Denpom I/1 Pematang Siantar. Lokasi yang dirazia, antara lain, penginapan, kos-kosan, lapo tuak (pakter tuak), tempat hiburan malam, dan lainnya.
Dari lokasi-lokasi tersebut, tim mengamankan sejumlah pasangan bukan suami istri. Bahkan, diantaranya ada anak di bawah umur. Kepada mereka, dilakukan pembinaan dan pengarahan.
Robert mengatakan, razia pekat dilakukan sebagai upaya pengawasan dan pembinaan terhadap lokasi-lokasi, seperti tempat hiburan malam, kos-kosan, lapo tuak, dan lainnya.
Sesuai imbauan Walikota Sianțar Susanti Dewayani, lanjut Robert, razia pekat dilakukan secara persuasif dan humanis.
“Jadi, kita sifatnya pengawasan dan pembinaan terhadap lokasi-lokasi tersebut. Jika ditemukan ada tindakan melanggar hukum, kami berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,” tegas Robert.