Catat! Penanganan Stunting Adalah Sejak Hamil hingga Anak Berusia Dua Tahun
- Jumat, 19 Jan 2024 - 20:32 WIB
- dibaca 21 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan stakeholder harus bergerak bersama, berkolaborasi, dan berinovasi melakukan inovasi terbaik dalam upaya percepatan penurunan Stunting di Kota Pematangsiantar. Serta melakukan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatan terkait Stunting secara transparan dan akuntabel.
Demikian disampaikan Walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani dalam arahan dan bimbingannya sebelum membuka kegiatan Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (Review Kinerja TPPS) di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Kamis (18/01/2024) pagi.
Menurut Susanti, Review Kinerja Tahunan merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) terhadap kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan serta penurunan stunting selama satu tahun terakhir. Review kinerja mengukur capaian semua kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting mulai aksi 1 sampai aksi 7 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Diterangkan, tujuan dari dilaksanakannya Aksi 8 Konvergensi PPS dalam Review Kinerja adalah mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program serta kegiatan pencegahan dan penurunan stunting satu tahun berjalan, mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting yang telah direncanakan, mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, penetapan lokasi fokus, serta desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya.
Baca: Kadis Kesehatan Siantar Ungkap Salah Satu Penyebab Anak Stunting
Baca: Pemko Siantar Gandeng Yayasan Bhakti Tanoto Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Sedangkan, output yang diharapkan dari pelaksanaan review kinerja ini, lanjutnya, adalah dokumen yang berisikan informasi tentang kinerja program/kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam hal realisasi output (target kinerja cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif), realisasi rencana kegiatan pencegahan dan penurunan stunting, realisasi anggaran program/kegiatan pencegahan dan penurunan stunting, faktor-faktor penghambat pencapaian kinerja dan identifikasi alternatif solusi, perkembangan capaian outcome (prevalensi stunting), dan rekomendasi perbaikan berupa efektivitas kegiatan yang berperan dalam pencegahan dan penurunan stunting.
Stunting, lanjut Susanti, sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Maka dari itu, dalam upaya penanggulangan stunting dibutuhkan kepedulian dan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui dan balita,” tukasnya.