Wali Kota Apresiasi Pentas Seni dan Bazaar Waisak Perguruan Buddhist Manjusri Siantar
- Minggu, 12 Mei 2024 - 20:56 WIB
- dibaca 24 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Junaedi Antonius Sitanggang, bersama Ketua Dekranasda, H Kusma Erizal Ginting membuka Acara Pentas Seni dan Bazaar Waisak 2568 BE/2024 Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar, di Lapangan Yayasan Perguruan Buddhist Manjusri, Jalan Gunung Sipiso-piso, Kota Pematangsiantar, Minggu (12/05/2024).
Junaedi menyampaikan titip salam Susanti yang seyogianya ingin hadir langsung. Namun, karena ada agenda di luar kota, sehingga didelegasikan kepada Junaedi untuk mewakilinya.
Susanti dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Junaedi mengatakan, selaku wali kota dan atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar, dia sangat mengapresiasi seluruh jajaran Perguruan Buddhist Manjusri Pematangsiantar dan panitia, atas terselenggaranya kegiatan Pentas Seni dan Bazaar Waisak.
Menurut Susanti, pentas seni mempunyai arti penting guna mengoptimalkan generasi muda dalam bermasyarakat dan berkebangsaan. Tujuannya, membangkitkan seni dan budaya di wilayah Kota Pematangsiantar melalui kreasi, inovasi, dan kolaborasi yang diharapkan terwujud dan terbentuknya karakter dan jati diri para generasi muda.
Pembinaan generasi muda, lanjut Susanti, harus dimulai sejak usia dini dan dilakukan secara bersungguh-sungguh, melalui berbagai aktivitas yang mampu mengembangkan sikap dan jati diri seorang anak.
“Maka dari itu, pembinaan dan pengembangan generasi muda sangatlah penting. Karena masa depan suatu bangsa ada di tangan generasi muda. Karenanya, kami mengharapkan kegiatan pentas seni ini dapat menjadi pembinaan terhadap generasi muda yang akan menjadi sumber daya insani yang cerdas dan berkualitas,” kata Susanti.
Untuk mewujudkan pembinaan generasi muda, menurut Susanti, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi perlu peran serta dan partisipasi orangtua, pendidik, serta masyarakat, agar terbangun generasi pelanjut estafet perjuangan bangsa, yang memiliki fisik dan mental yang kuat, tangguh, sehat, cerdas, dan terampil.
Masih kata Susanti, dalam sambutan tertulisnya, dengan adanya stand bazar, siswa, dan pelaku UMKM bisa memamerkan dan menjual hasil kerajinannya, sekaligus memasarkan kebolehan di bidang kuliner.
“Mari kita manfaatkan momen-momen seperti ini untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan kewirausahaan, karena kegiatan ini juga akan meningkatkan jiwa wirausaha bagi para siswa, jiwa kemandirian dan bekerja serta belajar keras, yang merupakan wujud kecakapan hidup yang harus dibangkitkan,” ajak Susanti.
Baca: Suasana Malam Cap Go Meh Imlek Hari ke 15 di Kota Pematangsiantar
Baca: Kesadaran Masyarakat Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama Bikin Siantar Panutan Daerah Lain di Sumut
Susanti menilai, bazar merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menguatkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
“Jadi, pentas seni dan bazar yang dilaksanakan di sekolah ini sungguh mencerminkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang menunjukkan semangat gotong-royong, kreatif, dan mandiri. Di sisi lain, melalui kegiatan bazar Waisak ini juga diharapkan akan tercipta komunikasi, transaksi, dan interaksi yang harmonis dalam menjalin rasa kebersamaan dan sepenanggungan,” terangnya.