Fenomena Geng Motor Merambah ke Siantar, Nekat Bawa Sajam, Ujungnya Tawuran, Kreak!
- Jumat, 24 Mei 2024 - 22:20 WIB
- dibaca 1.508 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kelompok pemotor yang memproklamirkan diri sebagai anggota geng motor (gemot), akhir-akhir ini marak di Kota Pematangsiantar. Mereka umumnya berkendara secara berkelompok, konvoi mengitari sejumlah ruas jalan inti Kota Pematangsiantar.
Kehadiran mereka sudah menjadi gejala sosial yang sangat meresahkan. Selain memonopoli jalan raya, anggota geng motor ini ke mana-mana bawa tas berisi senjata tajam (sajam).
Kemudian, terlibat tawuran dan bahkan melakukan tindakan brutal di jalanan, sehingga sangat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).
Sejak seminggu belakangan di Kota Pematangsiantar, geng motor yang terdiri dari para pemuda dan remaja ini semakin kreak (anggar jago). Mereka makin nekat, bahkan berani mengumbar sajam saat berkendara di malam hari.
“Berkendara pada malam hari di Siantar, sudah tak aman lagi bang. Geng motor di mana-mana, sikit-sikit tawuran,” keluh Anggi Arisma (24), pada Kamis (24/05/2024).
Menjawab keresahan masyarakat, Polres Pematangsiantar menggencarkan patroli. Langkah itu ditujukan untuk mempersempit ruang para kelompok pemotor yang hendak terlibat tawuran.
Data diperoleh BENTENG SIANTAR, pada Sabtu (18/05/2024) lalu, polisi bekerja sama dengan personel TNI mengamankan sejumlah pemuda yang hendak terlibat tawuran di seputaran SPBU Jalan Melanthon Siregar, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan. Dari lokasi itu, petugas mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam), berupa 2 buah samurai, 1 buah parang bengkok, dan 1 buah parang bergerigi.
Baca: Malam Minggu Kelabu di Siantar, Pemuda Asal Sinaksak Kritis Dikeroyok Geng Motor
Baca: 21 Hari Dalam Pelarian, Dua Pelaku Pengeroyokan di Mari Futsal Siantar, Ditangkap
Lalu, pada Kamis (23/05/2024), malam sekira pukul 21.00 WIB, Polsek Siantar Utara membubarkan aksi tawuran di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kahaean, Kecamatan Siantar Utara.
Guna menghindari aksi tawuran susulan, petugas melanjutkan patroli. Para pemuda dan remaja yang lagi nongkrong di tepi jalan, dibubarkan. Demikian para pemotor yang berbonceng tiga, dan atau lebih, disuruh pulang!