Tahun Ini, Pemko Siantar Bangun 750 Unit Septic Tank
- Rabu, 12 Jun 2024 - 17:46 WIB
- dibaca 46 kali
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, drg Irma Suryani MKM menjelaskan, saat ini, akses sanitasi aman di Kota Pematang Siantar sekitar 6,76 persen, dan masih terdapat masyarakat yang BABS. Sedangkan, target RPJMN untuk meningkatkan akses sanitasi aman sebesar 15 persen dan target Provinsi Sumut 9 persen pada tahun 2024.
Sementara itu, untuk Stop BABS, Pemko Pematangsiantar perlu melakukan akselerasi kegiatan, karena target 2024 untuk BABS di Indonesia 0 persen.
“Selain itu, terdapat mandat dari pemerintah pusat terkait penyelenggaraan KKS (Kabupaten/Kota Sehat) di mana target Stop BABS Kabupaten/Kota secara keseluruhan harus menjadi komitmen pemerintah daerah,” sebut Irma.
Irma melanjutkan, saat ini, Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Stop BABS sebelumnya sudah dilaksanakan di 13 kelurahan dari 53 kelurahan di Pematangsiantar, yakni Kristen, Suka Makmur, Suka Maju, Nagahuta Timur, Pardomuan, Merdeka, Toba, Karo, Martimbang, Marihat Jaya, Bah Sorma, Gurilla, dan Tanjung Pinggir.
Sebagai bentuk dukungan, Pemko Pematangsiantar bersama Usaid Iuwash Tangguh akan menyelenggarakan kegiatan penyampaian program pentingnya perwujudan sanitasi aman untuk mengurangi tingkat pencemaran air tanah melalui penyedotan lumpur tinja.
“Pada kegiatan ini diharapkan seluruh perangkat daerah terkait di Kota Pematangsiantar memiliki komitmen dalam peningkatan akses sanitasi aman untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tandasnya.
Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani mengatakan, akses sanitasi aman dan higienitas yang memadai adalah salah satu pondasi penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Tinja yang dikelola dengan aman dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti diare, kolera, hingga stunting pada balita yang menjadi salah satu fokus isu kesehatan di Indonesia saat ini.
Indonesia, kata Susanti, terus bekerja keras untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGS) yaitu ‘Tahun 2030 Mencapai Akses ke Sanitasi dan Higienitas yang Memadai dan Merata untuk Semua, dan Mengakhiri Buang Air Besar Sembarangan, Memberikan Perhatian Khusus pada Kebutuhan Perempuan dan Anak Perempuan serta Mereka yang Berada dalam Situasi Rentan’.
Susanti menyampaikan, Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan 0 persen BABS dan 15 persen akses sanitasi aman pada 2024.
“Pencapaian target tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama semua pihak, dari level nasional sampai daerah, dan lintas sektor, dari lembaga pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan juga masyarakat itu sendiri,” ujar Susanti.
Dilanjutkan, sebagai upaya mengedukasi masyarakat dalam hal BABS, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dengan dukungan United States Agency for International Development (USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh serta Forum Kota Sehat, dalam moment peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati pada 5 Juni 2024, melaksanakan acara Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kelurahan Nagahuta, Simarimbun, dan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun; Kelurahan Pardamean dan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat; dan Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara.
“Deklarasi Stop BABS di enam kelurahan ini dapat terlaksana berkat kerjasama yang baik antar OPD, Forum Kota Sehat, serta lintas sektor lainnya, dan tentunya dukungan dan pendampingan USAID IUWASH Tangguh,” tandas Susanti.
Dari 53 kelurahan di Kota Pematangsiantar, lanjut Susanti, sebelumnya sudah ada 13 kelurahan melaksanakan deklarasi. Hal ini menandakan masih ada 34 kelurahan yang belum melaksanakan Deklarasi Stop BABS, yang tentunya perlu menjadi perhatian bagaimana merumuskan strategi percepatan melalui komitmen bersama.
“Saya juga mendorong Kota Pematangsiantar untuk percepatan akses sanitasi aman yang berkelanjutan melalui pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Diharapkan, kegiatan hari ini menjadi momentum bagi kita semua untuk menyadari pentingnya layanan ini, dan kita menjadi bagian dari program ini,” tukasnya.
“Tentunya merupakan tantangan yang kita hadapi dalam mewujudkan Kota Pematangsiantar menjadi kota sehat. Untuk menjawab tantangan ini, mari kita mulai dengan melakukan penyedotan tangki septik untuk kantor dan rumah tinggal pejabat struktural dan jabatan fungsional tertentu. Mulai dari kita, oleh kita, dan untuk kota kita,” tambahnya.
Baca: Intervensi Susanti: Tidak Boleh Lengah, Cegah Stunting Demi Meraih Bonus Demografi
Baca: Angka Stunting di Siantar 7,7 Persen, Sebelumnya 14,3 Persen
Pada kesempatan itu, Susanti mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas dukungan dan dampingan USAID IUWASH Tangguh dalam program Sanitasi Aman dan Layak di Kota Pematangsiantar. Ucapan terima kasih dan apresiasi juga ditujukan kepada perwakilan dari dunia usaha.