Benteng Siantar

Menurunkan Angka Stunting, Harus Bergerak Bersama, Lakukan Inovasi

Wali Kota, Susanti Dewayani pemaparan tentang Program Penurunan Angka Stunting di Kota Pematangsiantar, pada kegiatan Konvergensi Aksi III Rembug Stunting, di Hotel Sapadia Pematangsiantar, Rabu (12/06/2024).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani membuka kegiatan Konvergensi Aksi III Rembug Stunting, di Hotel Sapadia Pematangsiantar, Rabu (12/06/2024). Di acara tersebut, Susanti mengapresiasi angka Stunting Kota Pematangsiantar tahun 2023 yang turun 6,6 persen dibandingkan tahun 2022, dan menjadi terbaik III di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Susanti, hal yang memengaruhi potensi penurunan stunting mulai kondisi ibu hamil dan perekonomian keluarga pra sejahtera.

“Saat ini, kita membuat Program 16 Kelurahan menjadi Potensi Lokus Stunting. Para camat dan lurah harus berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya,” kata Susanti.

Dia melanjutkan, penurunan Stunting tidak dapat bergerak sendiri, sehingga harus bergerak bersama dalam melakukan inovasi. Sehingga cita-cita dapat terwujud.

“Kalau kita bersama-sama, tidak ada yang berat. Mari kita jadikan sebagai penyemangat untuk terus menjalankan yang terbaik untuk Kota Pematangsiantar. Kita sama-sama bergerak mensukseskan program pemerintah yang menjadi fokus dan atensi Bapak Presiden. Selamat berjuang sebagai pelayan masyarakat. Kita akan dapat memperbaiki penurunan angka Stunting,” sebut Susanti.

BacaEmpat Pejabat Tinggi Pratama Simalungun Dilantik, Siapa Saja Mereka, Selengkapnya di Sini..!

BacaIntervensi Susanti: Tidak Boleh Lengah, Cegah Stunting Demi Meraih Bonus Demografi

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Pematangsianțar, Hasudungan Hutajulu mengatakan, saat ini patut disyukuri, karena berdasarkan Survei Penilaian Kesehatan, angka Stunting Kota Pematangsiantar turun 6,6 persen dari tahun 2022 ke tahun 2023, dan menjadi terbaik III di Sumut.

“Dimohonkan kepada OPD terkait untuk dapat melakukan percepatan penurunan stunting. Camat dan lurah sebagai Locus Stunting,” katanya, seraya menambahkan saat ini juga dilakukan Launching Sekolah Lansia Tingkat Kota Pematangsiantar.

Sementara itu, perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Syamsu Rizal Lubis mengatakan, untuk melakukan penurunan Stunting terintegrasi, perlu dilakukan kolaborasi dengan sektor dan lembaga non pemerintah.

“Bila ditangani secara baik, semua akan bisa teratasi dengan kolaborasi dan gotong royong yang baik,” katanya.

BacaTahun Ini, Pemko Siantar Bangun 750 Unit Septic Tank

BacaAngka Stunting di Siantar 7,7 Persen, Sebelumnya 14,3 Persen

Acara diisi dengan penandatanganan Komitmen Penurunan Angka Stunting di Kota Pematangsiantar. Juga ditandai pemaparan langsung dari Susanti tentang Program Penurunan Angka Stunting di Kota Pematangsiantar dan pemaparan perwakilan BKKBN Provinsi Sumut.

Hadir dalam acara tersebut, Unsur Forkopimda Kota Pematangsiantar, Manajer Data Stunting Provinsi Sumut, perbankan, Staf Ahli, pimpinan OPD, para camat, dan lurah yang menjadi Locus Stunting.