Wali Kota Hadiri Perayaan Maha Thiruvila di Kuil Shri Mariamman Siantar

Share this:
BMG
Wali Kota Susanti Dewayani menghadiri Perayaan Maha Thiruvila di Kuil Shri Mariamman, di Jalan Diponegoro Kota Pematangsiantar, Minggu (14/07/2024) pagi.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani mengungkapkan, pembangunan Menara Patung Dewa Umat Hindu di Kuil Shri Mariamman segera terealisasi. Susanti mengatakan sangat mengapresiasi Perayaan Maha Thiruvila.

“Saya berharap perayaan suci tersebut dapat dimaknai sebagai simbol memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan antara umat Hindu dengan umat beragama lainnya di Kota Pematangsiantar,” kata Susanti Dewayani, dalam sambutannya saat menghadiri Perayaan Maha Thiruvila di Kuil Shri Mariamman Kuil, Jalan Diponegoro Kota Pematangsiantar, Minggu (14/07/2024) pagi.

Kedatangan Susanti bersama rombongan disambut hangat dan gembira oleh pengurus Kuil Shri Mariamman dan umat Hindu, diiringi musik gendang dan pengalungan bunga tanda penghormatan serta penyematan Kain Sari.

Susanti menuturkan, Perayaan Maha Thiruvila selain untuk penyucian diri, juga agar terhindar dari hal-hal yang tidak benar, juga merupakan kegiatan sakral sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan umat Hindu kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut dia, Perayaan Maha Thiruvila sangat penting, bukan hanya bagi umat Hindu, namun juga bagi masyarakat luas dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ibadah bagi. Maka dari itu, Perayaan Maha Thiruvila diharapkan dapat mendorong umat Hindu untuk mengisi jiwanya dengan nilai-nilai keimanan yang implementasinya dapat dilihat dalam pola tingkah laku sehari-hari.

Suasana Perayaan Maha Thiruvila di Kuil Shri Mariamman Kuil, Jalan Diponegoro Kota Pematangsiantar, Minggu (14/07/2024) pagi.

BacaKesadaran Masyarakat Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama Bikin Siantar Panutan Daerah Lain di Sumut

BacaKenakan Qipao Saat Imlek, Walikota Susanti Bersama Forkopimda Silaturahmi ke Sejumlah Vihara di Siantar

Kepada umat Hindu, khususnya yang ada di Kota Pematangsiantar, agar menjadikan kuil untuk kegiatan peribadatan yang khusuk, serta sebagai simbol dalam menjaga keharmonisan dan toleransi antara umat beragama.

“Pematangsiantar adalah kota yang selalu menjunjung tinggi toleransi. Untuk itu pentingnya menjaga kerukunan dan kesatuan umat, mengingat Kota Pematangsiantar terdiri dari beragam etnis, agama, ras, dan budaya,” tandas Susanti.

Halaman Selanjutnya >>>

Share this: