Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Polres Siantar Gelar Operasi Zebra Toba 2024 Selama 14 Hari
- Senin, 14 Okt 2024 - 22:45 WIB
- dibaca 22 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Siantar, Matheos Tan mendukung Operasi Zebra Toba 2024 yang diselenggarakan Polda Sumatera Utara (Sumut), khususnya Polres Pematangsiantar. Operasi Zebra tersebut dalam rangka meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas.
Dukungan tersebut disampaikan Matheos usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Toba 2024, di Lapangan Apel Mapolres Pematangsianțar, Senin (14/10/2024) pagi.
Disampaikan Matheos, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mengerahkan pasukan untuk mendukung dan turut serta dalam operasi tersebut, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas perhubungan (Dishub). Matheos berharap, Operasi Zebra Toba 2024 berjalan lancar, khususnya di Kota Pematangsiantar serta dapat meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas.
Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Toba 2024 Polres Pematangsiantar dipimpin oleh Kapolres Siantar, AKBP Yogen. Dalam apel itu, Yogen memeriksa pasukan dan menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan Polri, TNI, dan instansi terkait seperti Satpol PP dan Dishub.
Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Yogen menyampaikan Apel Gelar Pasukan tersebut bukan hanya seremonial. Tetapi sebagai ajang untuk memastikan kesiapsiagaan, mulai personel, sarana, prasarana, hingga sinergi antar instansi.
“Operasi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah nyata untuk menurunkan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta mewujudkan jalan raya yang tertib dan aman bagi masyarakat,” katanya.
Dilanjutkan, semua perlu menyadari masalah keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Sumut masih menjadi perhatian serius yang harus dihadapi bersama.
Berdasarkan data yang dihimpun Dit Lantas Polda Sumut dan Polres jajaran bulan September 2024, tercatat 7.843 pelanggaran lalu-lintas. Angka ini jelas menunjukan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan berlalu-lintas jauh dari harapan.
Baca: Matheos Sampaikan 7 Program 100 Hari Prabowo-Gibran
Baca: Beri Radiapoh 1 Periode Lagi, Simalungun ‘Pasti Menyala Abangku’
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah data kecelakaan lalu-lintas yang terjadi sepanjang tahun 2024. Dari Januari hingga September saja, telah terjadi 5.138 kasus kecelakaan yang tidak hanya menyebabkan kerugian materil, tetapi juga merenggut korban jiwa.
“Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan di jalan harus menjadi prioritas utama, bukan sesuatu yang bisa kita abaikan. Naka dari itu, upaya kita tidak boleh berhenti hanya pada penegakan hukum. Kita perlu melakukan langkah-langkah preventif yang lebih kuat, memberikan edukasi yang lebih luas, dan memastikan kesadaran berlalu-lintas di tengah masyarakat,” terangnya.