Meningkatkan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Menghadapi Berbagai Potensi Bencana
- 9 jam lalu
- dibaca 3 kali

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama instansi terkait siap siaga bencana. Salah satunya, dengan mengikuti Gladi Kesiapsiagaan Bencana Kota Pematangsiantar Tahun 2025. Gladi digelar di Lapangan Brimob Kompi 2B, Jalan Ahmad Yani Pematangsiantar, Kamis (15/05/2025) pagi.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi , dalam amanat tertulisnya yang dibacakan inspektur upacara Sekda Junaedi Antonius Sitanggang menyampaikan Pemerintah Indonesia telah menetapkan Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang menekankan, penanggulangan bencana tidak hanya terpaku pada tahap tanggal darurat/respon saja, akan tetapi juga mencakup tahap pra bencana (kesiapsiagaan) dan pascabencana (pemulihan).
“Bencana bisa datang kapan saja, di mana saja, tanpa bisa diprediksi, dan tidak ada satu pun manusia yang bisa menghindarinya,” kata Junaedi.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam mengurangi resiko dan meminimalisir dampak negatif dari bencana.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau instansi terkait, tetapi merupakan tanggung jawab dan urusan kita bersama, setiap individu,” sebutnya.
Masih kata Junaedi yang membacakan amanat tertulis Wesly, saat ini, kita dihadapkan kepada kondisi alam dan perubahan iklim ekstrim secara global, nasional, dan sektoral. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
Karakteristik topografi Kota Pematangsiantar yang menjadi bagian dari wilayah negara Indonesia tidak terlepas dari ancaman bencana alam, terutama bencana hidrometeorologi banjir, tanah longsor,vdan puting beliung.
Dilanjutkannya, Gladi Kesiapsiagaan Bencana merupakan bagian penting dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana, baik bencana yang disebabkan alam, non alam, maupun bencana sosial yang disebabkan oleh ulah manusia.
“Melalui gladi ini, kita diingatkan tentang pentingnya memiliki sikap waspada dan responsif terhadap potensi bencana di sekitar kita. Kita harus memahami jenis-jenis potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah kita, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir resiko,” terangnya.
Baca: Disdamkarmat Siantar Dapat Hibah Portable Fire Pump dari Kemendagri
Masih melalui gladi tersebut, Wesly diwakili Junaedi, berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, serta kemampuan dalam merespon bencana secara efektif.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk terus meningkatkan upaya pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan bencana di daerah kita. Dengan sinergitas pemerintah, masyarakat, serta pelaku penanggulangan bencana yang mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan tangguh dalam menghadapi bencana,” ajaknya.
Gladi juga diisi dengan pemeriksaan barisan dan peralatan kebencanaan oleh inspektur upacara. Juga penekanan sirene secara serentak selama 1 menit.
Gladi diikuti barisan Kodim 0207/Simalungun, Brimob Kompi 2B Pematangsiantar, Polres Pematangsiantar, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan para lurah se-Kota Pematangsiantar.
Baca: Bima Arya: Efisiensi Perjalanan Dinas Berkurang Rp10 Triliun
Selain barisan personel, ada juga kendaraan mobil dan sepeda motor, tenda, serta peralatan lainnya.
Tampak hadir, Danki Brimob 2B Pematangsiantar AKP Rony Sarko, Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar, Agustina Bulan Lama Sihombing, Kepala Disdamkarmat, Robert Samosir, serta para camat.