Refleksi Sidang Sinode Bolon ke-46 GKPS: Kuat, Teguh, Aktif dalam Iman, Pelayanan, dan Karya Nyata
- 19 jam lalu
- dibaca 11 kali

Sebelumnya, Ketua Panitia Sidang, Dharma Serpin Purba dalam laporannya menyampaikan Sinode Bolon GKPS ke-46 dilaksanakan 1-6 Juli dan dihadiri 501 peserta sesuai yang terdata.
Dijelaskan, Sidang Sinode Bolon kali ini dilaksanakan dengan konsep ramah lingkungan, dengan mengurangi penggunaan plastik.
“Untuk itu panitia, mempersiapkan botol minuman untuk menghindari pemakaian botol plastik,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal GKPS, Pdt Paul Ulrich Munthe menyampaikan melalui Sidang Sinode Bolon, GKPS harus memikirkan apa yang harus dilakukan untuk menjadi berkat.
Tugas tersebut, lanjutnya, harus dilakukan secara bersama-sama. Bukan hanya oleh para pendeta dan penginjil, sintua, atau syamas. Tetapi semua GKPS.
“Berjalan bergandengan tangan untuk menunjukkan kita adalah tubuh Kristus, yang saling menopang dan mendukung,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, mewakili Pimpinan GKPS, Pdt Paul mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut menopang terlaksananya Sidang Sinode Bolon.
Sebagai bagian yang universal, ia menilai GKPS bersama-sama gereja lainnya dan masyarakat di Indonesia, memikirkan perkembangan Indonesia agar bisa ke arah yang lebih baik lagi.
Pembukaan Sidang Sinode Bolon ke-46 GKPS ditandai pemukulan Gonrang oleh Ephorus bersama Sekretaris Jenderal GKPS.
Baca: Wali Kota Wesly Silalahi Sambut Sekjen GKPS, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe
Turut hadir, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Simalungun, Debora Hutasoit mewakili Bupati Simalungun, Sekretaris Jenderal GKPI, Pdt Humala Lumban Tobing, Sekretaris Jenderal HKI, Pdt Hotman Hutasoit, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Darwin Darmawan, perwakilan UEM, Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta, Pdt Prof Binsar Jonathan Pakpahan PhD, serta Rudolf Saragih.