SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Makam Pahlawan di Jalan Sangnaualuh, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, sedang direhabilitasi. Rehabilitasi meliputi pagar, pelataran luar dan saluran dalam di sekeliling Makam Pahlawan. Proyek yang dikerjakan CV Buana Perkasa itu pun menghabiskan uang negara senilai Rp2,3 miliar.
Amatan BENTENG SIANTAR, Jumat (19/2025), sejumlah pekerja tampak sedang melakukan pengecoran tiang pondasi untuk pagar makam tersebut. Pengecoran dilakukan secara manual menggunakan molen atau concrete mixer. Bukan dengan ready mix concrete.
Para pekerja terlihat membawa adukan beton dari molen menggunakan beko. Selanjutnya, beton tersebut dituangkan ke tiang pondasi menggunakan ember.
Menanggapi hal itu, Ferry Sumbayak, Kontraktor Proyek Makam Pahlawan mengaku jika apa yang mereka kerjakan sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Itu sudah sesuai RAB. Di RAB itu pakai molen, bukan ready mix,” kata Ferry.
Ferry mengatakan, proyek yang dikerjakan tersebut selalu diawasi oleh Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematang Siantar dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).
“Kalau memang disuruh pakai ready mix, ya pakai ready mix. Cuma itu nggak ada. Parit itu pun nanti pakai molen. Itu nya peralatan yang dicantumkan di RABnya,” jelas Ferry.
Baca: Update! Penjelasan Kasi Pidsus Soal Oknum ‘Jual Nama Walikota’ Intervensi Proyek di Siantar
Disinggung soal kualitas beton atas penggunaan molen tersebut, Ferry malah menyarankan wartawan untuk bertanya ke Dinas PRKP.
“Orang itu sudah menguji kualitas pakai molen itu. Yang masalah sekarang kan campurannya. Makanya soal itu, cobalah ke dinas. Orang itu yang pegang RABnya, gambarnya. Kalau kita kerja sesuai instruksi,” ujarnya.
Ferry menambahkan, dirinya selalu melaporkan apa yang akan dikerjakan untuk menghindari hal-hal di luar RAB.