MAN Siantar Bergejolak, Orangtua Siswa Tuntut Transparansi Pengelolaan BOS dan Dana Komite
- 8 jam lalu
- dibaca 56 kali

Lebih lanjut Yendra, selain memrotes kutipan, mereka juga mempertanyakan ke mana aliran uang komite dan dan BOS tersebut.
“Anggaran itu tidak jelas ke mana arahnya. Tidak ada LPj (laporan pertanggungjawaban). Tidak ada transparansi,” kata Yendra.
Bahkan, Yendra sendiri pernah menanyakan pengelolaan anggaran tersebut, namun, pihak sekolah tidak mau memberikan penjelasan.
“Kataya, rahasia,” sesal Yendra.
Di sisi lain, Yendra juga menyinggung mengenai pembentukan Komite MAN Pematangsiantar. Menurut dia, pembentukan komite cacat prosedur.
“Pembentukan komite itu terjadi saat kelas 10 belum masuk, dan kelas 12 baru lulus. Yang diundang itu orangtua tertentu. Buru-buru bentuk komite. Jadi, pembentukan komite itu tidak mewakili seluruh orangtua siswa. Itu cacat prosedur,” kata Yendra.
Menanggapi hal itu, Kepala Madrasah, Lintong Sirait menyarankan wartawan agar bertanya ke komite.
Sementara, spanduk berisi mosi tidak percaya sudah tidak ada lagi di tempat semula, pada Senin (6/10/2025). Petugas keamanan (Satpam) yang dikonfirmasi terkait keberadaan spanduk itu, mengaku tidak mengetahui persis siapa orang yang telah mencabut spanduk dimaksud.
“Nggak tahu siapa yang mencabut. Semalam (Minggu) kan libur,” tandasnya.
Baca: Tercium Aroma Pungli Kedok Leges SK Guru P3K di Siantar, Dikutip Rp300 Ribu per Orang
Untuk diketahui, spanduk itu berisi Mosi Tidak Percaya dari Orangtua Siswa dan Guru MAN Pematangsiantar. Orangtua Siswa menuntut kepala madrasah, Lintong Sirait dan Ketua Komite Imran Simanjuntak untuk transparan dan terbuka dalam mengelola Dana BOS dan Dana Komite. Selain itu, di spanduk itu disebut jika Lintong Sirait dan Imran Simanjuntak adalah saudara ipar.