Benteng Siantar

Ramai Kasus Keracunan MBG, Sementara RSUD Siantar Sama Sekali Tidak Dilibatkan

Aulia Sukri Sambas, Dirut RSUD dr Djasamen Saragih.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang ramai diperbincangkan. Dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bekerja tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP), menjadi penyebabnya.

Di Kota Pematang Siantar, kasus MBG baru-baru ini terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1. Pelajar di sana mengeluhkan makanan yang disajikan berbau tidak sedap, dan diduga basi.

Soal program MBG ini, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, dr Aulia Sukri Sambas mengaku kalau pihaknya sama sekali tidak punya keterlibatan apapun dalam program tersebut.

“Pemerintah pusat kan sudah menetapkan regulasi. Kita tidak pernah ada dapat surat dari kementerian terkait untuk keterlibatan MBG,” kata Aulia, saat ditemui BENTENG SIANTAR di ruang kerjanya, Senin (6/10/2025).

Aulia melanjutkan, rumah sakit hadir setelah ada kejadian.

“Rumah sakit ini kan setelah terjadi (kasus), bukan menyiapkan penyelenggaraan kegiatan (MBG). Kalau terjadi, kami tampung,” jelasnya.

BacaTarget Desember 2025, Pedagang Sudah Bisa Menempati Lapak di Eks Gedung IV Pasar Horas

Namun, Aulia menuturkan, rumah sakit milik pemerintah yang dipimpinnya tersebut siap ketika nantinya ada kasus MBG yang menelan banyak korban terjadi.

“Di sini, ada satu dokter ahli gizi. Bukan hanya soal MBG, kalau ada wabah lain juga kami harus siap. Misalnya, di STTC ada keracunan. Poliklinik mereka nggak sanggup menampung. Kami harus siap,” tandasnya.