Tahun 2045, 84 Juta Anak Indonesia Mencapai Usia Produktif
- 2 jam lalu
- dibaca 8 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang menjadi pembina upacara Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Lapangan Mako Brimob Kota Pematangsiantar, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Rabu (12/11/2025). Acara diawali senam massal yang diikuti ratusan peserta.
Junaedi membacakan sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin. Disebutkan, 84 juta anak Indonesia akan mencapai usia produktif pada tahun 2045 — tepat satu abad Indonesia merdeka. Budi Gunadi Sadikin menerangkan, Indonesia hanya memiliki dua dekade lagi untuk memastikan mereka tumbuh sebagai generasi yang sehat, tangguh, dan unggul. Tema ‘Generasi Sehat, Masa Depan Hebat’ pada Hari Kesehatan Nasional ke-61 adalah seruan pengingat bagi semua bahwa kualitas kesehatan hari ini menentukan peradaban bangsa esok hari.
“Empat tahun terakhir, kita telah menapaki Transformasi Kesehatan Indonesia sebagai fondasi menuju masa depan tersebut. Fokus kita bergeser dari mengobati orang sakit, menjadi menjaga orang sehat tetap sehat. Transformasi Kesehatan harus terus kita gelorakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan akses yang mudah, kualitas yang baik, dan biaya yang terjangkau,” terang Budi Gunadi Sadikin.
Diutarakan, dalam kurun satu tahun, tiga Program Hasil Terbaik Cepat Presiden di bidang kesehatan telah menunjukkan hasil yang signifikan. Lebih dari 52 juta orang menyadari pentingnya deteksi dini penyakit dengan mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang juga berdampak pada peningkatan cakupan skrining TB hingga menjangkau lebih dari 20 juta orang.
Sejalan dengan upaya pencegahan tersebut, pembangunan dan peningkatan rumah sakit (RS) terus berjalan di berbagai pelosok negeri, demi mewujudkan kualitas layanan kesehatan yang merata. Di tahun 2025, sebanyak 32 dari 66 Iokus peningkatan RSUD berjalan sesuai target.
Capaian enam pilar transformasi kesehatan menunjukkan bukti nyata kerja keras dan kolaborasi seluruh insan kesehatan Indonesia. Hari Kesehatan Nasional ke-61 adalah momentum refleksi dan apresiasi atas capaian strategis yang telah diaih bersama, sekaligus ajakan untuk terus melanjutkan gerakan bersama ini.
Pilar pertama, transformasi layanan primer sebagai layanan yang paling dekat dengan masyarakat. Sebanyak 8.349 Puskesmas telah menerapkan integrasi layanan primer. Untuk pertama kalinya, prevalensi stunting balita turun di bawah 20%, yaitu mencapai 19,8%.
Kemudian, 324.380 kader kesehatan telah dilatih dengan 25 keterampilan dasar. Sistem surveilans penyakit kini lebih cepat dan terintegrasi, dengan kapasitas laboratorium kesehatan masyarakat yang meningkat di seluruh provinsi.
Pilar kedua, transformasi layanan rujukan dengan fokus peningkatan mutu dan pelayanan Rumah Sakit. Percepatan peningkatan pelayanan RS rujukan di 514 kabupaten/kota melalui program pengampuan penyakit prioritas utama: Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi.
“Saat ini, 29 provinsi sudah mampu melakukan bedah jantung terbuka, 29 provinsi sudah mampu melakukan clipping dan 8 provinsi sudah mampu melakukan STAMCA Bypass pada kasus stroke,” terangnya.
Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan menunjang ketersediaan Obat, vaksin, dan alat kesehatan di dalam negeri. Sebanyak 10 dari 14 antigen vaksin program imunisasi rutin telah mampu diproduksi dalam negeri.
Kemudian, 10 dari 10 bahan baku obat penggunaan tertinggi (by volume) telah mampu diproduksi di dalam negeri. Serta 8 dari 10 produk biologi prioritas telah mampu diproduksi di dalam negeri. Dan 9 dari 10 alat kesehatan belanja terbesar (by value) telah mampu diproduksi di dalam negeri.
Pilar keempat, transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup, adil, efektif dan efisien. Sebanyak 268 juta penduduk (98%) telah dijangkau oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Porsi asuransi dalam belanja kesehatan terus meningkat, yang menunjukkan masyarakat terlindungi secara finansial dari beban kesehatan.

Sekda Junaedi Antonius Sitanggang menjadi pembina Upacara Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Lapangan Mako Brimob Kota Pematangsiantar, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Rabu (12/11/2025).
Baca: Angka Stunting Nasional Berhasil Ditekan ke 19,8 Persen, Ny Selvi Ananda: Ini Peran Nyata PKK
Pada 2024, asuransi menyumbang 36,3% dari total belanja kesehatan nasional—terdiri dari 30,9% asuransi kesehatan sosial (JKN) dan 5,4% asuransi swasta. Penyesuaian tarif Iayanan JKN untuk meningkatkan kualitas layanan peserta JKN.
Pilar kelima, transformasi SDM Kesehatan yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan. Ada 61% Puskesmas sudah memiliki 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar.
