TIGARAS, BENTENGSIANTAR.com – Ribuan warga berbaur dengan keluarga korban KM Sinar Bangun menggelar ibadah bersama memanjatkan doa untuk para korban kapal tenggelam di perairan Danau Toba, Selasa (3/7/2018). Doa bersama yang dilakukan dengan Agama Kristen dan Islam itu diwarnai isak tangis para keluarga korban.
Ibadah tersebut digelar di lokasi pembangunan monumen kapal tenggelam KM Sinar Bangun, berjarak sekitar 20 meter dari pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
Prosesi ibadah keluarga korban yang beragama Nasrani dipimpin Ephorus Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pdt Rumanja Purba, didampingi Bishop Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Pdt Oloan Pasaribu, Ketua Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Agustinus Purba, dan Kepala Departemen Apostolat GKPI Pendeta Humala Lumbantobing.
Sementara, keluarga korban beragama Islam menggelar salat gaib dan doa bersama dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Simalungun Abdul Halim Lubis dan Pimpinan Persulukan Naghsabandiyah Tuan Guru Muda H Sakban Rajagukguk.
(Baca Juga: Pembangunan Monumen Tragedi Danau Toba: Semoga Mendapat Tempat Terbaik di Sisi Allah)
Selama ibadah berlangsung, para keluarga korban beragama Islam terlihat terus melakukan zikir di area monumen.
Ketika memasuki proses berdoa, terlihat banyak keluarga korban yang menangis pilu mengingat mereka tidak akan pernah bertemu lagi dengan keluarganya yang tenggelam di perairan Danau Toba. Tapi Tuhan berkehendak lain, sehingga mereka harus tetap tegar dan merelakan jasad saudara mereka berada di dasar Danau Toba.
Usai menjalankan ibadah, keluarga korban KM Sinar Bangun dibawa ke pinggiran Danau Toba untuk menabur bunga. Setelah proses tabur bunga, seluruh keluarga korban kembali ke lokasi semula untuk menyaksikan peletakan batu pertama monumen KM Sinar Bangun.
Diberitakan sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun yang mengangkut 188 penumpang dilaporkan tenggelam bersama puluhan sepedamotor di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018), sekitar pukul 17.30 WIB lalu.
(Baca Juga: Bupati Minta Keluarga Ikhlaskan Korban di Danau Toba, Ini Pertimbangannya…)
Dalam proses pencarian, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas. Sementara 164 penumpang lainnya hingga kini belum ditemukan.