Sebelum Kabur, Perampok Itu Sempat Obati Luka Korban dan Bersihkan Ceceran Darah
- Selasa, 7 Agu 2018 - 23:00 WIB
- dibaca 1.028 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Di balik keberingasan, kawanan perampok yang beraksi di Huta Sidomulyo I, Nagori Rukun Mulyo, Kecamatan Panombeian Panei, Simalungun, itu ternyata punya belas kasih. Sebelum kabur, mereka menyempatkan diri mengobati luka bacok yang diderita Lohot Dosmeus Sitanggang (60) dan membersihkan ceceran darah di lantai rumah korbannya.
Kepada BENTENGSIANTAR.com, Selasa (7/8/2018), Lohot bercerita bahwa sebelum kejadian, dia sudah bangun.
“Kejadian itu kira-kira jam tengah 5 pagi lah. Aku dengar suara mobil. Kemudian pintu samping rumah dijebol pakai linggis. Panjang linggisnya sekitar 1,5 meter lah,” sebut Lohot.
Saat hendak masuk ke dalam rumah, masih kata Lohot, para pelaku meminta Lohot untuk tidak ribut.
“Jangan ribut, kami maling,” ucap Lohot, menirukan perkataan salah seorang pelaku.
Mendengar keributan itu, Merry boru Sinaga (60), istri Lohot pun keluar dari kamarnya. Aksi saling dorong pun terjadi.
“Sempat saling dorong pintu. Tapi kami kalah. Ada 5 orang pelaku itu. Kami hanya berdua. Kalau anak-anak ada yang di Medan, ada di Jakarta,” bebernya.
(Baca: Suami Dibacok, Istri Disekap, Puluhan Juta Digasak Perampok)
Setelah para pelaku berhasil masuk ke dalam rumah, Lohot dan istrinya masih berusaha melakukan perlawanan terhadap para pelaku.
“Kami sempat saling serang. Ada 3 menit kami bergulat. Aku langsung dibacok, dipukul pakai linggis. Sempat juga pelaku itu kupiting,” ujar Lohot.
(Baca: 6 Tersangka Narkoba Ditangkap, Salah Satunya Jual Sabu Via Facebook)
Di tengah situasi yang sangat mencekam itu, pasangan suami istri tersebut sempat berteriak. Namun para pelaku mengancam akan membunuh jika terus berteriak. Dan warga sekitar pun tidak ada yang mendengar teriakan itu.
“Pas aku sama istriku sudah jatuh, tangan dan kaki kami langsung diikat pakai kain. Mulut kami dilakban, ada 4 kali lakban itu. Setelah itu, istriku dipindahkan ke kamar mandi,” ujar Lohot.
(Baca: Ditangkap Polisi, Doni Marpaung Buru-buru Buang Plastik, Ternyata Isinya Ini..)
Empat pelaku kemudian mengacak-acak rumah Lohot untuk mencari barang berharga. Sedangkan satu pelaku lainnya mengawal Lohot.
“Ada 1 pelaku yang menjaga aku. Linggis ditempelkan terus di perutku. Ada setengah jam mereka mengacak-acak rumahku sambil menanyai dimana barang-barang berharga,” kata Lohot.
Hasilnya, para pelaku berhasil membawa sejumlah perhiasan dan uang tunai lebih dari Rp20 juta.
(Baca: Keburu Ditangkap, 3 Pria Ini Gagal Pesta Sabu)
Meski aksi itu terbilang sadis, namun para pelaku tidak berniat menghabisi nyawa pasangan suami istri itu. Buktinya, ketika Lohot meminta agar lakban yang menutupi hidungnya diturunkan, para pelaku menyanggupinya.
“Lakban itu sempat menutupi hidungku. Aku minta supaya lakbannya diturunkan dan mereka pun menurunkan,” ujar Lohot.
(Baca: Sempat Melarikan Diri, Polres Siantar Berhasil Ringkus Pengedar Sabu)
Bahkan, para pelaku sempat membalut luka bacok pada kaki Lohot dengan menggunakan kain.
“Kakiku dibalut pakai kain supaya darahnya nggak keluar keluar. Darah yang berceceran di lantai pun mereka bersihkan pakai air. Tujuannya memang mau ngambil uang aja, bukan untuk membunuh,” kisah Lohot.
(Baca: 1 Pemilik Sabu ‘Nyanyi’, 3 ‘Pemain’ Lainnya Ditangkap)
Saat ini, Lohot masih terbaring lemah di Rumah Sakit Tiara Pematangsiantar. Di rumah sakit tersebut, pria berusia 60 tahun itu dirawat di lantai 3 kamar merpati 3. Luka bacok yang ada di tangan, kaki dan kepalanya sudah diperban. Meski begitu, Lohot masih lancar berbicara.