SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com – Puluhan hektare kawasan bukit lingkar Danau Toba di wilayah Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, terbakar. Api membakar kawasan itu mulai Minggu (12/8/2018) sampai Senin (13/8/2018).
Informasi diperoleh dari masyarakat setempat, kebakaran itu merupakan peristiwa musiman saat kemarau melanda.
“Kebakaran ini sudah biasa terjadi ketika musim kemarau tiba. Tidak bisa dipastikan apakah bukit ini sengaja dibakar atau tidak. Tapi yang pasti, kebakaran musiman selalu terjadi setiap tahun,” kata salah seorang warga.
Apalagi saat ini hampir setiap hari angin berhembus kencang, menyebabkan api terus berkobar. Sebagian bukit pun tampak tak hijau lagi.
Kapolsek Purba AKP RA Turnip mengatakan, pihaknya langsung melakukan monitoring kebakaran itu. Disebutkan, api diduga berasal dari perladangan Siboro di Kecamatan Purba.
“Sampai saat ini, api masih menyala dikarenakan angin kencang dan tempat kebakaran sulit dijangkau, karena medan yang terjal,” jelasnya.
Sementara, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I mendeteksi, saat ini terdapat delapan titik panas (hotspot) di Sumatera Utara. Hotspot tersebut berdasarkan hasil pantauan sensor MODIS (satelit Terra dan Aqua).
Kepala BBMKG Wilayah I Edison Kurniawan mengatakan, pantauan ke delapan titik panas tersebut dengan tingkat kepercayaan di atas 50%.
“Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, peta sebaran titik panas di Sumut saat ini ada di delapan titik,” katanya.
Edison menyebutkan, delapan titik panas tersebut masing-masing satu titik berada di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, satu titik di Kecamatan Panei Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, satu titik di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas.
Kemudian, satu titik di Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba Samosir dan di Kabupaten Padang Lawas Utara, terdapat empat titik, masing-masing satu titik di Kecamatan Dolok dan tiga titik di Kecamatan Dolok Sigompon.
Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP pada tanggal 12 Agustus 2018 peta sebaran titik panas di Indonesia terdapat 481 titik panas. Jumlah terbesar terdapat di Pulau Kalimantan.
Untuk Pulau Sumatera, terdapat 35 titik. Untuk tingkat kepercayaan 51-60% ada 7 titik, kepercayaan 61-70% ada 10 titik, kepercayaan 71-80% ada 6 titik dan kepercayaan 81-100% ada 12 titik.
Kemudian di Pulau Kalimantan terdapat sebanyak 438 titik, dengan tingkat kepercayaan 51-60% ada 62 titik, kepercayaan 61-70% ada 120 titik, kepercayaan 71-80% ada 111 titik, dan kepercayaan 81-100% ada 145 titik.
“Di Pulau Jawa hanya 8 titik, yang masing-masing dengan tingkat kepercayaan 51-60% ada 4 titik, kepercayaan 61-70% ada 2 titik, serta kepercayaan 71-80% ada 2 titik panas,” paparnya.
Untuk itu, Edison mengimbau kepada masyarakat agar segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait jika di daerahnya ada ditemukan titik api.
“Selain itu diharapkan masyarakat agar dapat menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran liar dan membuang puntung rokok sembarangan,” tuturnya.