Benteng Siantar

Membangkitkan Kesadaran Napi Lewat Ajaran Agama

Kalapas Klas IIA Pematangsiantar Porman Siregar saat berbicara di hadapan para tokoh agama dan narapidana tentang program yang akan dilakukannya di Lapas Klas IIA Pematangsiantar, Rabu (3/10/2018).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pematangsiantar mempunyai program baru untuk meningkatkan kesadaran para narapidana. Program tersebut adalah pembekalan ajaran-ajaran agama.

Kegiatan yang akan diberlakukan dalam mendukung program tersebut diantaranya paduan suara, kebaktian kebangunan rohani (KKR), zikir akbar, serta pengajian.

“Untuk setiap agama nantinya ada kegiatan yang kita lakukan,” ungkap Kepala Lapas Klas IIA Pematangsiantar Porman Siregar, Rabu (3/10/2018).

Porman melanjutkan, para narapidana akan disibukkan dengan kegiatan-kegiatan agama tersebut sehingga pikirannya selalu positif.

“Untuk Nasrani, kita membuat paduan suara. Nanti, grup paduan suara yang terdiri dari 30 orang dibawa ke gereja-gereja di luar lapas,” jelasnya.

Tujuan dilakukannya hal tersebut, kata Porman, supaya masyarakat mengetahui bahwa para narapidana itu sudah bertobat dan menyesali perbuatannya.

“Masyarakat juga tahu kalau ada pembinaan yang dilakukan di lapas,” katanya.

Selain itu, setelah bebas nantinya, para narapidana itu bisa berbaur dengan masyarakat dan bisa ikut dalam kegiatan di gereja ataupun masjid.

“Di setiap kegiatan keagamaan yang kita lakukan, kita akan undang istri atau suami narapidana. Karena banyak yang keluarganya hancur (broken home) setelah masuk penjara, kita ingin menyatukan keluarga itu lagi,” terang Porman.

(Baca: Masih Ada Narkoba di Lapas Siantar, Porman: Saya Juga Belum Percayai Anggota)

(Baca: Setiap Hari Dirazia, Napi Lapas Siantar Masih Saja Miliki Narkoba)

Namun, jelas Porman, setiap narapidana yang tergabung dalam setiap kegiatan keagamaan haruslah diseleksi.

“Ada kriterianya. Harus yang betul-betul mau berubah, mau melayani. Kita juga akan memberikan kesempatan kepada narapidana untuk berkhotbah,” ucapnya.

Porman berharap, dengan adanya program tersebut, para narapidana dapat memperbaiki diri selama menjalani masa hukumannya.