Benteng Siantar

Japfa Tularkan Budidaya Ikan Ramah Lingkungan hingga Bersih-Bersih Danau Toba

Bersih-bersih Danau Toba di kawasan Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun, dalam acara Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) Danau Toba, 8 hingga 10 Maret 2019.

HARANGGAOL, BENTENGSIANTAR.com– PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Suri Tani Pemuka (STP) memberikan pemahaman cara budidaya ikan yang baik (CBIB) untuk masyarakat Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun. Kegiatan itu merupakan rangkaian pembukaan Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) Danau Toba, 8 hingga 10 Maret 2019.

Selain cara budidaya ikan, penghijauan dengan menanam pohon dan bersih-bersih Danau Toba juga dilakukan. Sosialisasi CBIB dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, petani atau pembudidaya ikan, agar dapat berbudidaya dengan baik dan ramah lingkungan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Dalam rangka menghadapi era globalisasi, maka mutu produk perikanan harus meningkat, salah satunya dengan memperhatikan cara budidayanya,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Simalungun Misliani Saragih, kepada BENTENG SIANTAR, Sabtu (9/3/2019).

Terselenggaranya kegiatan itu juga berkat kerjasama STP dengan pemerintah. Kegiatan GAUL yang diikuti 300 anggota Pramuka Kwartir Cabang di Simalungun dan Asosiasi Dharma Haranggaol, asosiasi pembudidaya ikan, juga dilaksanakan untuk menyambut Hari Air Sedunia yang jatuh setiap 22 Maret 2019.

“Produk perikanan harus memiliki daya saing yang mumpuni, mulai dari efisiensi produksi serta bebas dari cemaran,” ucap Misliani.

Penanaman pohon di kawasan Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, dalam acara Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) Danau Toba, 8 hingga 10 Maret 2019.

Sosialisasi CBIB dilaksanakan di Haranggaol yang merupakan pusat usaha budidaya perikanan keramba jaring apung (KJA) masyarakat di Kabupaten Simalungun.

Kegiatan itu mengikutsertakan 100 orang pembudidaya ikan. Peserta mendapatkan pengetahuan dan bimbingan langsung dari pihak pemerintah mengenai bagaimana cara memelihara atau membesarkan ikan serta mamanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dengan memperhatikan sanitasi dan pakan.

“Memiliki wilayah operasi di Kabupaten Simalungun, kami ingin berbagi informasi cara budidaya yang baik dan ramah lingkungan. Ini wujud dari transfer knowledge perusahaan kepada masyarakat,” kata Corporate Affairs Director JAPFA Rachmat Indrajaya.

Rachmat memaparkan, pengetahuan masyarakat mengenai proses budidaya yang ramah lingkungan perlu ditingkatkan sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Harapannya, sosialisasi CBIB dapat memacu pembudidaya untuk lebih memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan perairan.

“Jika kualitas air terjaga, pasti akan berdampak pada hasil produk yang baik,” ucapnya.

Tidak berhenti pada sosialisasi CBIB, JAPFA juga akan turut serta dalam kegiatan GAUL Danau Toba. Setelah berbekal ilmu budidaya ikan, masyarakat juga akan dilibatkan langsung untuk membersihkan lingkungan Danau Toba sebagai upaya pelestarian lingkungan. Kebersihan Danau Toba dapat memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat luas.

“Maka dari itu, aksi ini merupakan tanggungjawab bersama, baik dari sisi masyarakat maupun sisi perusahaan,” ucap Misliani.

Kegiatan dilakukan bersama dengan Saka Kalpataru, salah satu Satuan Karya Pramuka di Gerakan Pramuka yang khusus bergerak dalam bidang cinta lingkungan hidup.

Aksi lain yang dilakukan JAPFA dalam mendukung kelestarian lingkungan adalah dengan upaya penghijauan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba dengan luas 20 hektare (ha) dan 11 ribu pohon. Kegiatan ini sudah dilaksanakan pada tahun 2017 dan saat ini dalam masa pemeliharaan dan penyulaman tanaman.

Kemudian, ada pula kegiatan hijau yang langsung mengarahkan peserta ke lokasi yang menjadi target pembersihan. Operasi Pungut Lihat Sampah (Opung Lisa) juga turut dilakukan di area sekitar pesisir Haranggaol serta pembersihan rumah ibadah. Aksi jemput sampah serta pembersihan areal darat seputaran pantai merupakan bagian dari kampanye pengurangan sampah oleh Saka Kalpataru.

Acara ditutup dengan pemberian materi kesakaan untuk seluruh anggota Pramuka Kwartir Simalungun. Materi mencakup 3R: Reuse, Reduce, Recycle, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati, diberikan kepada peserta untuk menyiapkan generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Dengan adanya rangkaian kegiatan, mulai sosialisasi CBIB hingga kegiatan bersih-bersih ini, diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dapat semakin meningkat,” ujar Hendri Dayu, Head of Grow Tilapia PT Suri Tani Pemuka.

Hendri melanjutkan, kampanye pengurangan sampah dan implementasi kepedulian pada lingkungan perairan dapat ditanamkan, khususnya pada generasi muda untuk kedepannya bisa menjadi contoh bagi anak Indonesia.

Selama dua tahun terakhir semenjak 2017, tambah Hendri, pihaknya juga mengadakan kegiatan dengan menyasar anak Sekolah Dasar (SD), yakni dengan diadakannya JAPFA for Kids Go Green.

“Pada tahun ini kami menginisiasi program terbaru sebagai lanjutan kegiatan JAPFA for Kids yaitu program Sekolah Sehat. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sejalan dengan visi perusahaan untuk terus berkembang menuju kesejahteraan bersama,” imbuhnya.